JAKARTA - Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi mendorong generasi muda untuk aktif berorganisasi baik organisasi dalam maupun luar sekolah.
Hal demikian penting sebab pengetahuan kepemimpinan dan kemasyarakatan tidak diperoleh di bangku sekolah.
Demikian disampaikan Viva Yoga saat emberi materi dalam Latihan Kader Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Tingkat Nasional yang dikemas dalam Parlemen Pelajar 2025 di Depok, Jawa Barat, Sabtu (26/4/2025).
“Saat kuliah, ikut organisasi juga sangat penting,” kata Viva Yoga dalam keterangannya, Minggu (27/4/2025).
Kegiatan yang bekerja sama dengan DPR itu diikuti oleh 100 peserta yang datang dari berbaga provinsi seperti Sumatera Barat, Kalimantan Utara, hingga Papua Selatan.
Dalam kegiatan Parlemen Pelajar peserta tidak hanya mendapat materi tentang kepemimpinan, keorganisasian, dan ilmu politik namun mereka juga mempraktekan sidang-sidang di DPR.
Viva Yoga mengatakan, ilmu tentang kepemimpinan dan kemasyarakatan yang diperoleh dari organisasi tak bisa diserap dalam waktu yang singkat.
“Perlu waktu yang intensif, kesabaran, dan ketekunan,” ujarnya.
Di sinilah menunjukan beroganisasi tak bisa dilakukan secara instan atau cepat. “Berbagai ilmu dari organisasi ini tidak kita dapatkan dari bangku sekolah,” tambah Wakil Ketua Umum DPP PAN itu.
Bila aktif berorganisasi, generasi muda tak hanya memperoleh ilmu yang tidak ada di bangku sekolah atau kuliah namun ia juga akan bertemu dengan berbagai tokoh politik maupun masyarakat.
“Saat mengikuti Parlemen Pelajar, kalian bisa bertemu dengan anggota DPR secara langsung,” tuturnya.
Meski demikian diingatkan oleh mantan anggota Komisi IV DPR itu menjadi aktivis itu berat dan penuh tantangan.
“Saat pelajar atau mahasiswa lain santai atau main media sosial, kalian harus diskusi, rapat, membahas program kerja,” ujarnya.
Untuk menambah wawasan keilmuan, diharap pelajar dan mahasiswa juga berpikir holistik komprehensif. Caranya dengan membaca berbagai macam buku di luar fakultatifnya seperti buku tentang ideologi, politik, ekonomi, agama, dan lain sebagainya.
“Perpaduan inilah yang akan membuat wawasan kita menjadi luas,” ujar mantan Ketua HMI Cabang Denpasar, Bali itu.
Modal yang didapat dari sekolah, kuliah, dan berorganisasi inilah yang menjadi bekal bila mau menjadi politisi dan masuk partai politik.
“Nah selama ini orang masuk partai politik niatnya macam-macam. Ada yang niatnya pragmatis, ada pula niatnya memperjuangkan kepentingan rakyat,” tambahnya.