JAKARTA - Salah satu teman lama Justin Bieber meyakini penyanyi itu terjerumus dalam sebuah aliran sesat karena lingkaran terdekatnya terus menyusut, menurut laporan baru.

Ryan Good — salah satu pendiri dan direktur kreatif merek fesyen Justin Bieber, Drew House — belum berbicara dengan bintang pop itu selama lebih dari setahun karena kekhawatiran mengenai pendetanya, Judah Smith, sumber mengatakan kepada TMZ pada hari Selasa (22/4/2025).

Pasangan itu dilaporkan berhenti berbicara setelah Ryan Good (41) meninggalkan tempat ibadah pemenang Grammy berusia 31 tahun itu, Churchome di Beverly Hills, California, tempat Judah Smith berada di tim kepemimpinan.

Good yakin gereja itu adalah aliran sesat, menurut orang dalam, dan Justin Bieber yang menjadi dekat dengan Judah Smith (46) adalah "faktor besar dalam perpisahan mereka."

Selain itu, penyanyi "Baby" itu menjadikan Judah Smith sebagai anggota dewan di Drew House beberapa tahun lalu meskipun mereka diduga memiliki ketegangan dengan Good, yang oleh sumber disebut "aneh" mengingat pendeta tersebut bukanlah seorang pengusaha.

Good, yang juga pernah bekerja sebagai manajer tur Justin Bieber, dikabarkan "khawatir" dengan mantan sahabatnya itu — terutama setelah melihat perilaku aneh penyanyi itu baru-baru ini.

Awal bulan ini, mantan idola remaja tersebut mengungkapkan bahwa ia telah keluar dari Drew House dan mendesak penggemarnya untuk tidak lagi mendukung perusahaan tersebut.

“Saya Justin Bieber tidak lagi terlibat dalam merek ini,” tulisnya di atas tangkapan layar akun Instagram Drew House.

"Drew House tidak mewakili saya, keluarga saya, atau kehidupan saya," imbuhnya.

"Jika Anda cocok dengan saya, si manusia Justin Bieber, jangan buang-buang uang untuk Drew House."

Dalam beberapa bulan terakhir, penggemar telah menyatakan kekhawatirannya terhadap Justin Bieber, karena ia telah menunjukkan perilaku yang tidak biasa di depan umum.

Penyanyi "Never Say Never" itu terlihat bergoyang ke samping di acara perawatan kulit Rhode yang dihelat istrinya Hailey Bieber di Los Angeles pada bulan Februari.

Perwakilannya membantah bahwa dia sedang menggunakan narkoba saat itu, dengan mengatakan bahwa rumor tersebut “melelahkan dan menyedihkan” dan menunjukkan bahwa “meskipun kebenarannya jelas, orang-orang berkomitmen untuk menjaga narasi yang negatif, cabul, dan berbahaya tetap hidup.”

Justin Bieber tampil di Instagram Live bulan berikutnya dan mulai nge-rap sementara kelopak matanya terlihat mengantuk.

Baru-baru ini, mantan teman dekat dan rekannya menyatakan kekhawatiran terhadap kesehatan mental pembuat lagu hit tersebut.

"Melihatnya hancur seperti ini... seperti menyaksikan perwujudan seseorang yang tidak menjalani tujuan hidupnya," kata seorang mantan anggota tim kepada Hollywood Reporter Rabu lalu.

"Dia kalah," imbuh mantan rekan Justin Bieber yang tidak disebutkan namanya.

"Tidak ada yang melindunginya karena tidak ada yang bersedia mengatakan tidak kepadanya. Anda mengatakan tidak, Anda akan kalah telak."

Jason “Poo Bear” Boyd — yang turut menulis beberapa lagu hits terbesar Justin Bieber — mengatakan kepada majalah tersebut, “Apa pun yang sedang dialaminya, saya berdoa untuknya dan berharap dia baik-baik saja.”

Dikutip dari Page Six, sebagai tanggapan, perwakilan Justin Bieber mengatakan, "Ini hanyalah kebodohan clickbait yang didasarkan pada `sumber` yang tidak disebutkan namanya — dan jelas kurang informasi, kecewa karena mereka tidak lagi bekerja dengan Justin Bieber."

"Saat Justin menapaki jalannya sendiri, cerita-cerita yang tidak perlu dan asumsi-asumsi yang tidak akurat ini akan terus berlanjut. Namun, hal itu tidak akan menghalanginya untuk tetap berkomitmen mengikuti jalan yang benar." (*)