• News

Viva Yoga Dorong Mahasiswa Tak Tergantung pada Lapangan Kerja

Aliyudin Sofyan | Rabu, 23/04/2025 08:08 WIB
Viva Yoga Dorong Mahasiswa Tak Tergantung pada Lapangan Kerja Menteri Transmigrasi (Mentrans) Iftitah Sulaiman Suryanagara (tengah, kemeja putih) dan Wakil Mentrans Viva Yoga Mauladi beserta para pimpinan Perguruan Tinggi saat Rapat Kerja tentang Transmigrasi Patriot di Jakarta, Senin (21/4/2025). Foto: kemtrans/katakini

JAKARTA - Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi mendorong lulusan perguruan tinggi memiliki jiwa kewirausahaan, kreatif, dan inovatif sehingga tidak menggantungkan pada lapangan kerja, namun mampu menciptakan lapangan kerja. 

Mahasiswa diminta tidak terjebak pada formalisme pendidikan yang hanya berorientasi menjadi pegawai.

Ungkapan demikian disampaikan dihadapan para pimpinan dan akademisi perguruan tinggi dari ITB, UGM, IPB, UI, Unpad, dan ITS saat rapat kerja yang membahas Transmigrasi Patriot, Gedung Makarti, Komplek Gedung Kementerian Transmigrasi, Kalibata, Jakarta, Senin (21/04/2025).

“Yang kita butuhkan sosok mahasiswa seperti ini”, ujarnya. Memiliki jiwa seperti demikian dikatakan membuat mahasiswa tangguh ketika diterjunkan di lapangan. “Berapa tahun mereka mengikuti semacam ikatan dinas untuk ditempatkan di kawasan transmigrasi baginya tidak masalah”, ujarnya. “Bahkan selepas mengikuti ikatan dinas mereka tetap mampu mengembangkan kewirausahaannya di kawasan yang ada,” kata Viva Yoga melalui keterangnya di Jakarta, Rabu (23/4/2025).

Mencari mahasiswa yang memiliki jiwa kewirausahaan menurut Viva Yoga bukan hal yang mudah sebab masing-masing orang memiliki orientasi yang berbeda, ada mahasiswa yang ingin menjadi pegawai negeri, BUMN, atau bekerja di perusahaan-perusahaan yang berada di kota.

 “Ini tantangan bagi perguruan tinggi untuk bisa merekrut mahasiswa yang memiliki jiwa kewirausahaan, kreatif, dan inovatif,” tuturnya.

Kementrans akan merekrut mahasiswa dalam berbagai jenjang, S1, S2, dan S3 untuk program pendidikan di dalam dan luar negeri. 

Selepas lulus penerima beasiswa patriot akan ditempatkan di 3 Kawasan Ekonomi Terintegrasi (KET) Super Prioritas.

Tiga KET Super Prioritas itu adalah di Barelang, Kota Batam, Kepulauan Riau; Tubbi Taramanu, Kabupaten Polewali Mandar, Sulwesi Barat; dan Salor, Kabupaten Merauke, Papua Selatan.