JAKARTA - Setiap tanggal 22 April, dunia memperingati Hari Bumi (Earth Day), sebuah momentum global untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan hidup.
Di tengah isu krisis iklim, polusi, dan eksploitasi alam yang terus memburuk, Hari Bumi menjadi `alarm` bahwa planet ini merupakan satu-satunya rumah bagi seluruh makhluk hidup. Namun tahukah kamu di balik peringatan ini, Hari Bumi memiliki sejarah yang cukup panjang, penasaran? Simak ulasannya berikut ini.
Hari Bumi pertama kali diperlopori oleh seorang senator Amerika Serikat bernama Gaylord Nelson, pada tahun 1970. Ia terinspirasi oleh gelombang protes anti-perang dan gerakan hak sipil di era 1960-an, serta kekhawatiran pribadinya terhadap degradasi lingkungan akibat industrialisasi yang tak terkendali.
Peristiwa besar yang memantik kesadaran publik saat itu adalah tumpahan minyak besar-besaran di Santa Barbara, California pada tahun 1969, yang merusak ekosistem laut dan pantai secara masif.
Nelson kemudian menggagas satu hari khusus yang ditujukan sebagai upaya membentuk kesadaran dan edukasi lingkungan. Ia bekerja sama dengan aktivis muda Denis Hayes untuk mengorganisir kampanye nasional yang menyasar mahasiswa dan masyarakat umum.
Kemudian tanggal 22 April 1970 dipilih karena berada di antara libur musim semi dan ujian akhir semester di kampus-kampus Amerika, sehingga diyakini sebagai waktu strategis untuk menarik perhatian generasi muda.
Hari Bumi perdana pada 1970 sukses besar. Lebih dari 20 juta warga Amerika turun ke jalan, menghadiri seminar, pawai, dan aksi bersih-bersih lingkungan di berbagai kota.
Gerakan ini melibatkan lintas partai politik, pelajar, guru, kelompok gereja, bahkan komunitas buruh.
Antusiasme tersebut menjadi tonggak lahirnya konsensus baru tentang pentingnya perlindungan lingkungan, sekaligus mendorong terbentuknya Environmental Protection Agency (EPA) dan disahkannya berbagai undang-undang lingkungan penting di AS, seperti Clean Air Act dan Clean Water Act.
Seiring waktu, Hari Bumi meluas ke berbagai negara. Pada tahun 1990, peringatan ini menjadi peristiwa global dengan partisipasi lebih dari 140 negara. Saat ini, lebih dari 1 miliar orang di lebih dari 190 negara terlibat setiap tahunnya dalam kegiatan Hari Bumi, menjadikannya salah satu gerakan sipil terbesar di dunia.