JAKARTA - Indonesia dikenal sebagai negara dengan curah hujan tinggi, terutama saat musim hujan melanda. Tak jarang, hujan deras disertai petir dan kilat menyambar-nyambar yang tak hanya menimbulkan rasa takut, tapi juga potensi bahaya nyata bagi manusia.

Dalam kondisi seperti ini, umat Islam diajarkan untuk senantiasa mengingat Allah SWT dengan memanjatkan doa, termasuk ketika mendengar suara petir.

Fenomena petir bukan hanya gejala alam biasa, tetapi dalam pandangan Islam juga merupakan salah satu tanda kekuasaan Allah.

Petir, kilat, dan guntur yang menggelegar di langit menggambarkan betapa agungnya ciptaan Allah SWT. Oleh karena itu, Nabi Muhammad SAW mengajarkan doa-doa tertentu ketika terjadi peristiwa langit seperti ini, agar hati tetap tenang dan iman semakin kuat.

Rasulullah SAW dan para sahabat dikenal sangat memperhatikan adab dan zikir dalam setiap momen kehidupan, termasuk ketika turun hujan, terdengar petir, dan terlihat kilat.

Salah satu doa yang bisa dibaca ketika mendengar suara petir adalah doa yang diriwayatkan dari sahabat Abdullah bin Zubair RA.

اللَّهُمَّ لا تَقْتُلْنَا بِغَضَبِكَ، وَلَا تُهْلِكْنَا بِعَذَابِكَ، وَعَافِنَا قَبْلَ ذَٰلِكَ

Allāhumma lā taqtulnā bighaḍabika, wa lā tuhliknā bi `ażābika, wa `āfinā qabla dzālik

“Ya Allah, jangan Engkau matikan kami karena kemurkaan-Mu, dan jangan Engkau binasakan kami dengan azab-Mu, dan selamatkanlah kami sebelum itu.” (HR. Tirmidzi no. 3450)

Selain doa di atas, umat Islam juga dianjurkan membaca takbir dan istighfar ketika mendengar suara petir. Hal ini untuk menjaga dzikir lisan dan membersihkan hati dari rasa takut berlebihan.

Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa sebagian sahabat seperti Abdullah bin Az-Zubair, setiap kali mendengar petir, beliau berhenti berbicara dan membaca:

سُبْحَانَ الَّذِي يُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمْدِهِ وَالْمَلَائِكَةُ مِنْ خِيفَتِهِ

Subḥānallażī yusabbiḥur-ra‘du biḥamdihī wal-malā`ikatu min khīfatih

"Maha Suci Allah yang petir bertasbih memuji-Nya, dan (demikian pula) para malaikat karena takut kepada-Nya." (QS. Ar-Ra’d: 13)