• News

Turki Berunding dengan Israel soal Dekonflikasi di Suriah

Yati Maulana | Sabtu, 12/04/2025 13:05 WIB
Turki Berunding dengan Israel soal Dekonflikasi di Suriah Menlu Turki Hakan Fidan menghadiri wawancara dengan Reuters, di Brussels, Belgia 4 April 2025. REUTERS

ANKARA - Turki telah mengadakan pembicaraan teknis dengan Israel untuk dekonflikasi di Suriah bila diperlukan, kata Menteri Luar Negeri Hakan Fidan pada hari Rabu.

Pernyataan Fidan muncul seminggu setelah Israel meningkatkan serangan udara di Suriah, menyatakan serangan itu sebagai peringatan bagi pemerintahan baru di Damaskus karena menuduh Turki mencoba mengubah negara itu menjadi protektorat Turki.

Tim militer Turki telah mengamati setidaknya tiga pangkalan udara di Suriah tempat mereka dapat mengerahkan pasukan sebagai bagian dari pakta pertahanan bersama yang direncanakan sebelum Israel menyerang lokasi tersebut dengan serangan udara, Reuters melaporkan minggu lalu.

"Sementara kami melakukan operasi tertentu di Suriah, perlu ada mekanisme dekonfliksi dengan Israel, yang menerbangkan pesawat di wilayah itu, mirip dengan mekanisme yang kami miliki dengan AS dan Rusia," kata Fidan pada penyiar swasta CNN Turk.

"Ada kontak teknis untuk mencegah elemen tempur saling salah paham," kata Fidan, seraya menambahkan tim teknis saling menghubungi "bila diperlukan."

Fidan mengatakan pembicaraan teknis dengan Israel semata-mata untuk dekonfliksi di Suriah dan tidak bertujuan untuk menormalisasi hubungan.

Anggota NATO Turki telah mengkritik keras Israel atas serangannya di Gaza sejak 2023, dengan mengatakan bahwa serangan itu merupakan genosida terhadap Palestina. Turki telah mengajukan permohonan untuk bergabung dalam kasus di Pengadilan Dunia terhadap Israel sambil juga menghentikan perdagangan.

Israel membantah tuduhan genosida tersebut.
Fidan minggu lalu mengatakan kepada Reuters bahwa Turki tidak menginginkan konfrontasi dengan Israel di Suriah, tetapi serangan Israel yang berulang terhadap fasilitas militer di sana mengikis kemampuan pemerintah baru untuk mencegah ancaman dari musuh, termasuk ISIS.