Katakini.com - Sepanjang sejarah modern, perjalanan udara telah menjadi sarana utama bagi para pemimpin dunia dalam menjalankan tugas kenegaraan dan diplomasi internasional.
Meski tergolong aman, dunia mencatat sejumlah kecelakaan pesawat yang berujung tragis, merenggut nyawa para kepala negara maupun pejabat tinggi yang tengah aktif menjabat.
Dalam banyak kasus, penyebab kecelakaan memicu berbagai spekulasi dan teori konspirasi, karena menyangkut figur-figur penting dalam tatanan dunia.
Pada hari ini, 10 April tepat 15 tahun jatuhnya pesawat mantan Presiden Polandia yang menewaskan dirinya, istri dan 94 orang lainnya di Rusia.
Berikut ini enam pemimpin dunia yang tewas dalam tragedi kecelakaan pesawat:
1. Lech Kaczyński
Pada 10 April 2010, Presiden Polandia Lech Kaczyński bersama istrinya dan 94 orang lainnya tewas dalam kecelakaan pesawat Tupolev Tu-154 di Smolensk, Rusia. Mereka dalam perjalanan menghadiri peringatan tragedi Katyn, tempat ribuan perwira Polandia dibunuh oleh Uni Soviet pada tahun 1940.
Kecelakaan ini menjadi salah satu tragedi politik terbesar dalam sejarah Polandia modern. Selain presiden, korban juga mencakup gubernur bank sentral, kepala staf militer, dan sejumlah anggota parlemen.
2. Juvénal Habyarimana
Pada 6 April 1994, pesawat yang membawa Presiden Rwanda Juvénal Habyarimana dan Presiden Burundi Cyprien Ntaryamira ditembak jatuh saat hendak mendarat di Kigali.
Serangan itu menewaskan semua penumpang dan menjadi pemicu langsung terjadinya genosida Rwanda, yang menewaskan sekitar 800.000 orang dalam waktu hanya tiga bulan.
Habyarimana merupakan tokoh penting dalam konflik etnis antara Hutu dan Tutsi. Kematian mendadaknya memicu kekacauan besar dan menyulut perang saudara. Hingga kini, identitas pelaku penembakan pesawat masih menjadi kontroversi dan sumber konflik politik di wilayah tersebut.
3. Cyprien Ntaryamira
Presiden Burundi Cyprien Ntaryamira tewas dalam kecelakaan yang sama dengan Juvénal Habyarimana. Ntaryamira, yang baru menjabat selama dua bulan, ikut dalam pesawat milik pemerintah Rwanda sebagai tamu usai menghadiri pertemuan regional.
Kehilangannya secara mendadak memperburuk situasi politik di Burundi yang saat itu juga tengah bergejolak karena konflik etnis. Sama seperti Rwanda, Burundi juga memasuki fase kekerasan politik pasca kejadian ini.
4. Muhammad Zia-ul-Haq
Pada 17 Agustus 1988, Presiden Pakistan Muhammad Zia-ul-Haq tewas dalam kecelakaan pesawat Hercules C-130 di dekat Bahawalpur. Kecelakaan tersebut juga menewaskan Duta Besar Amerika Serikat untuk Pakistan, Arnold Raphel.
Zia-ul-Haq adalah tokoh militer dan politik yang memimpin Pakistan sejak 1977 melalui kudeta. Kematian mendadaknya membuka jalan bagi transisi demokrasi di Pakistan. Namun, hingga kini penyebab jatuhnya pesawat masih misterius, dengan banyak dugaan sabotase yang belum terbukti secara pasti.
5. Boris Trajkovski
Presiden Makedonia Boris Trajkovski meninggal dunia pada 26 Februari 2004 dalam kecelakaan pesawat yang terjadi di Bosnia dan Herzegovina. Pesawat kecil yang membawanya jatuh saat akan mendarat di Mostar karena cuaca buruk dan kesalahan komunikasi penerbangan.
Trajkovski dikenal sebagai tokoh moderat yang berperan penting dalam menjaga stabilitas negara setelah konflik etnis antara warga Makedonia dan Albania. Kepergiannya menciptakan kekosongan kepemimpinan yang cukup signifikan pada saat negara itu masih dalam masa pemulihan pascakonflik.
6. Samora Machel
Presiden Mozambik Samora Machel tewas pada 19 Oktober 1986 ketika pesawat yang ditumpanginya jatuh di dekat perbatasan Mozambik–Afrika Selatan. Machel adalah tokoh revolusioner yang memimpin Mozambik setelah kemerdekaan dari Portugal.
Investigasi menunjukkan bahwa pesawatnya kemungkinan besar diarahkan ke jalur yang salah oleh sinyal radio palsu. Banyak pihak, termasuk pemerintah Mozambik, menduga keterlibatan rezim apartheid Afrika Selatan dalam insiden ini, namun kebenaran seputar penyebabnya tetap tidak sepenuhnya terungkap.