Katakini.com - Bepergian jauh sudah menjadi bagian dari kehidupan yang tak bisa dihindari. Baik untuk urusan pekerjaan, pendidikan, maupun ibadah, perjalanan jauh seringkali menyimpan tantangan dan risiko yang tidak terduga.
Oleh karena itu, Islam mengajarkan kepada umatnya untuk senantiasa memulai perjalanan dengan doa. Doa ini tidak hanya sebagai bentuk permohonan perlindungan kepada Allah, tetapi juga sebagai pengingat bahwa semua keselamatan dan kelancaran datang dari-Nya.
Salah satu doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW untuk dibaca saat bepergian ialah doa naik kendaraan, yang juga menjadi bagian dari etika perjalanan dalam Islam.
سُبْحَانَ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ، وَإِنَّا إِلَىٰ رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ
Artinya: Maha Suci Allah yang telah menundukkan semua ini bagi kami, padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya. Dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami.
Doa ini berasal dari Al-Qur’an surat Az-Zukhruf ayat 13-14 dan sangat dianjurkan untuk diamalkan sebagai bentuk rasa syukur dan tawakal atas perjalanan yang akan ditempuh. Selain itu, Rasulullah SAW juga sering menambahkan doa tambahan seperti:
اللّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ فِي سَفَرِنَا هَذَا الْبِرَّ وَالتَّقْوَى، وَمِنَ الْعَمَلِ مَا تَرْضَى، اللّهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا سَفَرَنَا هَذَا، وَاطْوِ عَنَّا بُعْدَهُ، اللّهُمَّ أَنْتَ الصَّاحِبُ فِي السَّفَرِ، وَالْخَلِيفَةُ فِي الْأَهْلِ
Artinya: Ya Allah, kami memohon kepada-Mu kebaikan dan ketakwaan dalam perjalanan ini, serta amalan yang Engkau ridhai. Ya Allah, mudahkanlah perjalanan ini bagi kami dan dekatkanlah jaraknya. Ya Allah, Engkaulah pendamping dalam perjalanan dan pelindung atas keluarga yang ditinggalkan.