BANDUNG - Koperasi Peternakan Bandung Selatan (KPBS) Pangalengan, Jawa Barat, berharap program Makan Bergizi Gratis (MBG) memberdayakan susu lokal yang diproduksi oleh koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Dengan demikian kebijakan pemerintahan Presiden Prabowo ini dirasakan betul manfaatnya oleh para pengusaha kecil.
Demikian disampaikan Menejer KPBS Andi Novandi saat menerima kunjungan puluhan wartawan yang tergabung dalam Koordinatoriat Wartawan Parlemen (KWP) DPR RI di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (15/02/2025).
Andi menjelaskan koperasinya telah mampu memproduksi susu mencapai 79 ton sehari. Ada 4.570 anggota KPBS se-Jawa Barat dengan 13.857 ekor sapi.
“Kami per hari ini sudah mampu memproduksi susu sebanyak itu (79 ton) yang kami olah di pabrik ini, dengan berbagai varian produk. Harapan kami tentu dengan adanya program MBG hasil susu kami bisa terserap maksimal,” ujar Andi.
Andi menyadari kebutuhan susu untuk program MBG sangat besar. Sementara produksi dalam negeri masih terbatas. Oleh karena itu ia berharap pemerintah juga memfasilitasi dan membantu para peternak sapi lokal untuk meningkatkan jumlah sapi sehingga pada gilirannya dapat meningkatkan kebutuhan susu dalam negeri, terutama untuk MBG.
“Selama ini kendala kami adalah masih tingginya nilai investasi usaha ternak sapi perah, terbatasnya kapasitas pengolahan limbah ternak, dan risiko wabah penyakit hewan menular. Kami berharap pemerintah turut membantu solusi ini agar kami ke depan terus dapat meningkatkan produksi susu,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa KPBS berdiri pada 22 Maret 1969 dan resmi berbadan hukum sejak 1 April 1969. KPBS ini peninggalan Belanda, tapi ketika kalah perang dengan Indonesia pada 1945, mereka kembali ke negaranya, namun sapi dan pengalengan ini ditinggal.
"Pada akhirnya agar sapi-sapi susu perah ini bermanfaat, maka didayagunakan oleh warga sekitar dan akhirnya berkembang sampai sekarang," tuturnya.
Selanjutnya untuk mengatasi rentannya susu segar, KPBS membangun fasilitas pengolahan susu pada tahun 1979. Kemudian, pada 2013, KPBS mendirikan Fasilitas Milk Treatment II (MT-II) yang fokus pada produksi produk turunan susu seperti yoghurt dan keju mozzarella.
Sedangkan susu KPBS Pangalengan didistribusikan ke berbagai industri pengolahan susu seperti PT Indomilk, PT Ultra Milk, dan PT Frisian Flag.
“KPBS Pangalengan juga memproduksi turunan susu yang tidak diproduksi oleh perusahaan-perusahaan yang menjadi mitra kami,” kata Andi.