Demo Berakhir Islah, Mendikti Satryo Bantah Pemecatan, Sebut Rotasi

M. Habib Saifullah | Selasa, 21/01/2025 10:15 WIB
Demo Berakhir Islah, Mendikti Satryo Bantah Pemecatan, Sebut Rotasi Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro (Foto: Kemendiktisaintek)

JAKARTA - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro membantah perihal pemecatan sepihak olehnya kepada salah satu aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Kemendiktisaitek.

Pemecatan yang dituduhkan kepadanya menurut Satryo hal itu merupakan rotasi dan mutasi yang dinilai sebagai hal yang wajar dan lumrah dilakukan sebuah organisasi dan instansi pemerintah dan non pemerintah.

"Untuk diklarifikasi, dan tadi juga sudah saya sampaikan kepada yang bersangkutan, kementerian tidak pernah memecat siapa-siapa," kata Mendiktisaintek di rumah dinasnya di wilayah Jakarta Selatan, Senin (20/1/2025).

"Yang ada, pemerintah itu, kementerian mengadakan mutasi atau rotasi, benar-benar sesuatu yang memang umum dikerjakan oleh sebuah institusi, lembaga dari pemerintah maupun non-pemerintah," dia menambahkan.

Satryo mengatakan sudah berkomunikasi secara mendalam untuk meluruskan perkara yang terjadi, kepada pegawai Kemendiktisaintek yang diberhentikan secara mendadak, Neni Herlina dan juga Ketua Paguyuban Dikti, Suwitno.

"Mereka akhirnya mengerti bahwa tidak selamanya penempatan orang itu persis seperti yang diharapkan. Kita memang perlu berharap, tetapi juga ada penugasan lain, dan kita perlu menetapkan mereka pada tempat-tempat yang mungkin berbeda, tetapi saya kira itu terbaik untuk mereka," kata dia.

Diberitakan sebelumnya, para ASN pegawai Kemendiktisaintek melakukan aksi demonstrasi di depan loby utama Gedunh D Kemendiktisaitek pada, Senin (20/1/2025), yang disebut melakukan tindak arogansi dan tindak kekerasan kepada pegawainya.

Aksi yang dilakukan dengan menyanyikan sejumlah lagu kebangsaan seperti Indonesia Raya dan Bagimu Negeri, teriakan yel-yel, serta pembentangan spanduk dan sejumlah karangan bunga tersebut dipicu oleh adanya pemberhentian secara mendadak kepada salah seorang pegawai Kemdiktisaintek bernama Neni Herlina, beberapa waktu yang lalu.

Neni Herlina mengaku, pemecatan tersebut dipicu sejak pelantikan Mendiktisaintek dan dilatarbelakangi oleh perihal sepele.

"Dibilang awas kamu sekali lagi melakukan kesalahan, saya pecat kamu," kata Neni.