Ilustrasi minum alkohol. (FOTO: EATTHIS)
JAKARTA - Alkohol adalah salah satu zat psikoaktif yang paling umum dikonsumsi manusia di seluruh dunia. Banyak orang mengonsumsinya untuk bersantai atau merayakan suatu momen. Namun, efek memabukkan yang ditimbulkan alkohol sering kali menjadi sorotan, baik dalam konteks medis maupun sosial. Artikel ini akan menjelaskan alasan ilmiah mengapa alkohol dapat memabukkan.
Alkohol dalam minuman beralkohol dikenal sebagai etanol (C₂H₅OH). Senyawa ini adalah hasil fermentasi gula oleh ragi dalam proses yang disebut fermentasi alkohol. Etanol memiliki sifat psikoaktif yang memengaruhi sistem saraf pusat (SSP), sehingga menghasilkan berbagai efek pada tubuh dan pikiran.
Penyerapan dalam Tubuh
Ketika seseorang minum alkohol, etanol cepat diserap oleh tubuh melalui dinding lambung dan usus kecil. Setelah masuk ke aliran darah, etanol didistribusikan ke seluruh tubuh, termasuk otak.
Pengaruh pada Otak
Alkohol memengaruhi otak dengan cara:
Efek pada Sistem Saraf Pusat
Karena etanol adalah depresan sistem saraf pusat, konsumsi alkohol dapat memperlambat fungsi otak. Semakin banyak alkohol yang diminum, semakin besar pengaruhnya, yang dapat menyebabkan:
Efek mabuk yang dirasakan seseorang bergantung pada konsentrasi alkohol dalam darah (Blood Alcohol Concentration/BAC). Beberapa tingkatannya adalah:
Selain memabukkan, konsumsi alkohol berlebih dapat menyebabkan: