• News

Malaysia Waspadai 5.000 Kasus Penyakit Menular Usai Banjir Parah

Yati Maulana | Kamis, 05/12/2024 11:05 WIB
Malaysia Waspadai 5.000 Kasus Penyakit Menular Usai Banjir Parah Pemandangan drone menunjukkan orang-orang menaiki perahu di daerah pemukiman yang banjir di Rantau Panjang, Malaysia, 3 Desember 2024. REUTERS

PASIR MAS - Relawan kesehatan di Malaysia telah bersiap menghadapi lonjakan penyakit yang ditularkan melalui air setelah banjir dahsyat yang menyebabkan puluhan ribu orang dievakuasi. Negara itu dilanda hujan terus-menerus dan diperkirakan akan turun selama berhari-hari.

Banjir mulai surut di negara bagian Kelantan yang paling parah dilanda banjir, di pantai timur laut Malaysia. Tetapi data pemerintah menunjukkan lebih dari 40.000 orang masih tinggal di tempat penampungan sementara pada hari Rabu di tengah kekhawatiran akan potensi gelombang kedua banjir minggu ini.

Video anak-anak yang bermain di air banjir berlumpur telah menjadi viral di internet dalam beberapa hari terakhir, memicu kekhawatiran atas potensi penyebaran penyakit yang ditularkan melalui air.

Hampir 5.000 kasus penyakit menular - termasuk flu perut dan infeksi pernapasan dan kulit - telah terdeteksi di pusat-pusat bantuan Kelantan sejauh ini, kantor berita pemerintah Bernama melaporkan pada hari Selasa, mengutip otoritas kesehatan negara bagian.

Malaysian Medical Relief Society, atau MERCY Malaysia, mengatakan jumlah kasus yang dilaporkan dapat dikelola tetapi para relawannya tetap waspada terhadap lonjakan di masa mendatang.

"Kami telah menimbun perlengkapan kebersihan di base camp kami. Perlengkapan ini akan didistribusikan jika gelombang masyarakat yang pindah ke (tempat penampungan) terjadi lagi," kata kepala operasi global kelompok tersebut, Shah Fiesal Hussain, kepada Reuters di tempat penampungan bantuan banjir di distrik Pasir Mas, Kelantan, dekat perbatasan Malaysia dengan Thailand.

Para relawan juga telah menyiapkan kegiatan untuk anak-anak di tempat penampungan untuk mencegah mereka terpapar risiko kesehatan terkait banjir, katanya.

Departemen Meteorologi pada hari Rabu mengatakan pihaknya memperkirakan gelombang monsun dari tanggal 8 hingga 14 Desember, yang dapat membawa hujan terus-menerus ke pantai timur semenanjung Malaysia dan sebagian negara bagian Sabah dan Sarawak di pulau Kalimantan.