KAIRO - Serangan udara Israel terhadap sebuah rumah di Jabalia menewaskan beberapa orang dan melukai yang lainnya pada Minggu pagi, kata petugas medis Palestina, saat pasukan Israel meningkatkan operasi mereka di Gaza utara.
Petugas medis mengatakan serangan baru itu merusak beberapa rumah di Jabalia, yang terbesar dari delapan kamp pengungsi bersejarah di Jalur Gaza, yang telah menjadi fokus serangan militer Israel selama lebih dari tiga minggu.
Israel mengatakan pasukannya telah kembali ke Gaza utara lebih dari setahun setelah perang dengan Hamas untuk membasmi para pejuang kelompok militan yang telah berkumpul kembali di sana. Dikatakan pada hari Jumat bahwa tiga tentaranya tewas dalam pertempuran di utara daerah kantong itu.
Militer Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah "melenyapkan lebih dari 40 teroris" di wilayah Jabalia dalam 24 jam terakhir, serta membongkar infrastruktur dan menemukan "sejumlah besar peralatan militer".
Selain itu, Israel mengatakan pasukannya telah melenyapkan "sel teroris" selama pertempuran jarak dekat di Gaza tengah.
Sementara itu, jumlah korban tewas akibat serangan udara Israel pada Sabtu malam di distrik permukiman di kota terdekat Beit Lahiya meningkat menjadi 40 pada Minggu pagi, kantor berita resmi Palestina WAFA mengatakan.
Militer Israel mengatakan telah melakukan "serangan tepat menggunakan amunisi tepat terhadap teroris Hamas di dalam sebuah bangunan di wilayah Beit Lahiya di Jalur Gaza. Sejumlah teroris telah terkena serangan tersebut."
Ditambahkannya bahwa tingginya jumlah korban yang disebutkan dalam laporan media tidak sesuai dengan jenis amunisi yang digunakan dalam serangan tepat tersebut.
Serangan militer Israel di kota Jabalia, Beit Hanoun, dan Beit Lahiya di Gaza utara sejauh ini telah menewaskan sekitar 800 orang selama serangan tiga minggu, kata kementerian kesehatan Gaza.
Pejabat kesehatan Palestina mengatakan serangan udara dan darat Israel yang sedang berlangsung telah melumpuhkan sistem perawatan kesehatan di Gaza utara dan menghalangi tim medis mencapai lokasi yang dibom.
Layanan Darurat Sipil mengumumkan dua hari lalu bahwa operasi mereka dihentikan setelah Israel menahan dan melukai beberapa personel mereka dan mengebom satu-satunya truk pemadam kebakaran mereka.
Pejuang yang dipimpin Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober 2023, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera sekitar 250 orang ke Gaza, menurut penghitungan Israel.
Jumlah korban tewas dari kampanye pembalasan Israel di Gaza mendekati 43.000, dengan daerah kantong yang padat penduduk itu hancur.