LEMBANG - Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan) melalui program READSI terus berupaya untuk memajukan pertanian Indonesia dengan peningkatan kompetensi SDM, terutama bagi Widyaiswara.
Selain itu Kementan juga berupaya menghadirkan inovasi dan teknologi dalam sektor pertanian salah satunya melalui kegiatan Jambore Nasional (JAMNAS) Widyaiswara ke-3.
Melalui kegiatan ini Kementan mendorong percepatan inovasi di sektor pertanian sekaligus sebagai ajang peningkatan kapasitas dan koordinasi Widyaiswara dalam mendukung keberlanjutan Program READSI.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, menekankan pentingnya teknologi dan inovasi dalam sektor pertanian.
"Kehadiran transformasi pertanian menjadi pertanian modern itu memberikan dampak positif, termasuk efisiensi tenaga kerja dan peningkatan produktivitas," ujar Mentan Amran.
Sementara Kepala BPPSDMP Kementan, Idha Widi Arsanti, juga menyatakan bahwa pengembangan SDM adalah kunci untuk menghadapi tantangan pertanian modern.
"Melalui pelatihan yang inovatif, kita dapat meningkatkan daya saing petani dan menjawab kebutuhan pasar yang terus berubah," sebut Santi.
Untuk mendukung visi ini, JAMNAS Widyaiswara Indonesia ke-3 diselenggarakan sebagai platform bagi para Widyaiswara untuk memamerkan inovasi dan kreativitas mereka.
Acara ini diikuti oleh 124 Widyaiswara yang tergabung dalam Asosiasi Profesi Widyaiswara Indonesia (APWI) dari seluruh Indonesia yang menampilkan karya-karya terbaik mereka, menciptakan sinergi dalam pengembangan SDM yang berkualitas.
Selain unjuk karya, peserta diajak menikmati keindahan alam Lembang. Acara ini juga menyertakan talkshow dengan pembicara penting, termasuk plt. Kepala LAN, Dr. Muhammad Taufiq, DEA, yang membahas peluang pengembangan karir bagi Widyaiswara. Ini adalah kesempatan berharga untuk bertukar ide dan memperluas jaringan profesional.
Acara puncak JAMNAS Widyaiswara, yang merupakan ajang bergengsi karena menampilkan karya terbaik Widyaiswara seluruh Indonesia, juga bertepatan dengan peringatan Hari Widyaiswara Nasional ke-24 dan ulang tahun APWI ke-4.
Ketua DPP APWI, Ir. Sugihardjo, menegaskan bahwa JAMNAS Widyaiswara adalah momentum penting untuk merayakan kontribusi dan dedikasi Widyaiswara dalam pendidikan pertanian.
"Kami berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan profesionalisme Widyaiswara demi kemajuan pertanian di Indonesia," ujar Sugihardjo dalam keterangan resmi diterima di Jakarta, Kamis (19/9).
Di akhir acara, Sugihardjo menekankan pentingnya inovasi berkelanjutan. "Kami berharap Widyaiswara Indonesia dapat terus berinovasi dan berkontribusi dalam pembangunan SDM, guna mencapai Indonesia Emas 2045," ujarnya.
Dengan semangat kolaborasi yang ditunjukkan dalam JAMNAS 2024, diharapkan Widyaiswara dapat terus berperan aktif dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan di sektor pertanian, sekaligus mendukung keberlanjutan Program READSI.
Sebagai informasi, JAMNAS Widyaiswara Indonesia ke-3 berlangsung dari 19 hingga 21 September 2024 di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, dengan tema "Widyaiswara Bersatu dalam Penguatan Profesionalisme melalui Peningkatan Kapasitas dan Kreativitas Insan Digital menuju Indonesia Emas 2045".
Memeriahkan acara ini perwakilan 5 (lima) provinsi lokasi READSI yaitu Sulsel, Sulteng, Sultra, Gorontalo dan NTT juga turut hadir dalam pameran produk olahan pertanian.
Dengan memamerkan berbagai panganan olahan berbahan dasar daun kelor, ublin berbahan dasar ubi jalar, VCO, Aneka kripik, Gula Merah, Kunyit Instan, Pupuk Tricokompos, POC dan Beras organik, Minyak kelapa kampung, keripik pisang goroho, gula semut dan lainnya.