• News

Israel Tolak Hentkan Pertempuran di Gaza Jika Sandera Tidak Dikembalikan

Yati Maulana | Jum'at, 31/05/2024 23:50 WIB
Israel Tolak Hentkan Pertempuran di Gaza Jika Sandera Tidak Dikembalikan Tentara Israel berjalan di dekat tank, dekat Perbatasan Israel-Gaza, di Israel selatan, 9 Mei 2024. REUTERS

JERUSALEM - Israel tidak akan menyetujui penghentian pertempuran di Gaza yang bukan bagian dari kesepakatan yang mencakup pemulangan sandera, kata seorang pejabat senior keamanan Israel pada Jumat.

Komentar tersebut muncul setelah Hamas menyatakan siap mencapai kesepakatan termasuk pertukaran sandera bagi tahanan Palestina, selama Israel menghentikan pertempuran di Gaza.

“Tidak akan ada gencatan senjata, atau penghentian pertempuran apa pun, di Gaza yang bukan merupakan bagian dari kesepakatan pembebasan sandera,” kata pejabat itu dalam komentar yang dikirim ke Reuters. “Gencatan senjata apa pun akan terjadi semata-mata dalam kerangka kesepakatan.”

Hamas mengatakan pada hari Kamis bahwa mereka akan siap untuk mencapai kesepakatan, termasuk pertukaran sandera dengan tahanan Palestina yang ditahan di Israel, selama Israel menghentikan perang.

Di Jabalia, sebuah distrik perkotaan padat penduduk yang dihuni oleh pengungsi dari perang pendirian Israel tahun 1948 dan keturunan mereka, Hamas mengubah “daerah sipil menjadi kompleks tempur yang dibentengi”, kata pernyataan militer Israel.

Dikatakan bahwa pasukan Israel membunuh ratusan militan dalam pertempuran jarak dekat dan menyita sejumlah besar persenjataan dan menghancurkan peluncur roket yang siap digunakan.

Di bawah tanah, pasukan Israel melumpuhkan jaringan terowongan berisi senjata sepanjang lebih dari 10 km dan membunuh komandan batalion distrik Hamas, katanya.

Israel menyalahkan apa yang mereka sebut sebagai kesengajaan Hamas menempatkan pejuang di daerah pemukiman sebagai penyebab tingginya korban sipil dalam perang tersebut. Hamas membantah menggunakan warga sipil sebagai perlindungan bagi pejuangnya.

Jabalia telah dilanda pertempuran sengit selama berminggu-minggu, yang menegaskan kesulitan Israel dalam menghancurkan unit Hamas.