• News

Taiwan Tuding Tiongkok Menggerogoti Wilayahnya dan Coba Ciptakan Keadaan Normal Baru

Yati Maulana | Jum'at, 31/05/2024 13:05 WIB
Taiwan Tuding Tiongkok Menggerogoti Wilayahnya dan Coba Ciptakan Keadaan Normal Baru Seorang pria melihat layar raksasa yang menampilkan cuplikan berita latihan militer yang dilakukan di daerah sekitar pulau Taiwan oleh tentara China, di Beijing, Tiongkok 24 Mei 2024. REUTERS

TAIPEI - Tiongkok berusaha "menggerogoti" wilayah Taiwan dan menciptakan keadaan normal baru melalui latihan militer dan tindakan lain untuk memberikan tekanan, yang merupakan masalah yang menjadi perhatian global, kata Menteri Luar Negeri Taiwan Lin Chia-lung kata pada hari Kamis.

Tiongkok, yang memandang Taiwan yang diperintah secara demokratis sebagai wilayahnya sendiri, mengadakan latihan perang selama dua hari di sekitar pulau itu pekan lalu tak lama setelah pelantikan Presiden baru Taiwan Lai Ching-te, yang oleh Beijing disebut sebagai “separatis”.

Meskipun latihan tersebut secara resmi telah berakhir, aktivitas militer Tiongkok belum berakhir, dengan Taiwan melaporkan bahwa pada hari Rabu, pesawat tempur dan kapal perang Tiongkok melakukan “patroli kesiapan tempur bersama”.

“Tekanan komunis Tiongkok terhadap Taiwan mencakup segalanya, terutama secara diplomatis,” kata Lin kepada wartawan di parlemen sebelum menjawab pertanyaan anggota parlemen.

Taiwan menghadapi banyak hambatan dalam upayanya untuk mengambil bagian dalam organisasi internasional, seperti pertemuan besar Organisasi Kesehatan Dunia minggu ini yang tidak dapat diikutinya, tambah menteri tersebut.

Tekanan Tiongkok membuat Taiwan tidak bisa ikut serta dalam sebagian besar badan internasional. Tiongkok mengatakan Taiwan adalah salah satu provinsinya yang tidak mempunyai hak untuk menjadi negara, sebuah posisi yang ditolak keras oleh pemerintah di Taipei.

Lin menunjuk pada hal-hal lain yang telah dilakukan Tiongkok, seperti secara sepihak membuka rute udara baru di dekat pulau-pulau yang dikuasai Taiwan di dekat pantai Tiongkok, dan mengirim kapal penjaga pantai ke pantai timur Taiwan selama latihan minggu lalu.

“Komunis Tiongkok terus mengubah status quo,” katanya. “Mereka menciptakan keadaan normal yang baru, terus menekan di setiap tahap, mencoba menggerogoti dan mencaplok (kita).”

Kantor Urusan Taiwan Tiongkok, pada konferensi pers rutinnya pada hari Rabu, mengulangi daftar keluhannya mengenai Lai sebagai pendukung berbahaya kemerdekaan resmi Taiwan, dan mengancam akan melanjutkan aktivitas militer Tiongkok.

Lai telah berulang kali menawarkan perundingan dengan Tiongkok tetapi ditolak, dan mengatakan bahwa rakyat Taiwan dapat menentukan masa depan mereka.

Tiongkok mengatakan Taiwan adalah murni masalah internal.
Lin mengatakan stabilitas adalah urusan semua orang.
“Masalah lintas selat bukan hanya soal selat saja, tapi masalah regional, bahkan global,” tambahnya.

Pemerintah di Taipei mengatakan Taiwan sudah menjadi negara merdeka, Republik Tiongkok. Pemerintah Republik melarikan diri ke Taiwan pada tahun 1949 setelah kalah perang saudara dengan Komunis Mao Zedong yang mendirikan Republik Rakyat Tiongkok.