• Bisnis

Jokowi Pastikan Bantuan Pangan Beras Disalurkan Hingga Daerah Terpencil

Eko Budhiarto | Jum'at, 15/03/2024 19:50 WIB
Jokowi Pastikan Bantuan Pangan Beras Disalurkan Hingga Daerah Terpencil Kepala NFA Arief Prasetyo Adi mendampingi Presiden Joko Widodo menyaksikan penyaluran bantuan pangan beras di di Gudang Daerah Terpencil (GDT) Huta Lombang di Kabupaten Padang Lawas, Sumatera Utara, Jumat (15/3/2024). (foto:NFA)

PADANG LAWAS – Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi menyatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan bantuan pangan beras disalurkan hingga daerah terpencil.

Arief menyampaikan hal itu di sela mendampingi Presiden menyaksikan penyaluran bantuan pangan beras di di Gudang Daerah Terpencil (GDT) Huta Lombang di Kabupaten Padang Lawas, Sumatera Utara, Jumat (15/3/2024). Arief mengatakan kehadiran Presiden untuk memastikan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) disalurkan secara tepat sasaran dan merata, termasuk daerah terpencil atau i yang jauh dari perkotaan. 

"Hari ini saya mendampingi Bapak Presiden Jokowi untuk memastikan bantuan pangan beras disalurkan secara tepat, termasuk di wilayah yang jauh dari perkotaan seperti ini," ujar Arief.

Diketahui total Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Padang Lawas berdasarkan data Kemenko PMK berjumlah 15.960 KPM. Namun untuk hari ini bantuan pangan beras diserahkan kepada 479 KPM dari Kecamatan Lubuk Barumun.

Adapun GDT merupakan gudang pangan Perum Bulog yang ditempatkan di daerah-daerah terpencil, seperti Padang Lawas, Tarakan, Wakatobi, Rote, Merauke, dan lain-lain, yang jauh dari perkotaan. GDT Huta Lombang di Padang Lawas berkapasitas 500 ton beras. 

Lebih lanjut Arief menjelaskan, stok beras Perum Bulog secara nasional per 14 Maret 2024 dalam kondisi aman sebesar 1,1 juta ton. Sementara serapan beras dari petani (dalam negeri) terus meningkat mencapai 19 ribu ton. Upaya peningkatan serapan akan terus digenjot seiring tibanya panen raya. Jumlah ini dipastikan cukup untuk memenuhi kebutuhan pemerintah untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan selama Ramadan dan Idul Fitri 2024. 

Adapun data Perum Bulog menyebutkan, penyebaran stok CBP telah dilakukan secara merata di seluruh Kantor Wilayah (Kanwil). Stok terbesar berada di Kanwil Jawa Timur (308.720 ton), DKI Jakarta dan Banten (210.898 ton), serta Jawa Barat (99.370 ton). Sedangkan stok yang terkecil ada di Kanwil Bengkulu (2.364 ton), Kalimantan Tengah (5.287 ton), dan Sulawesi Tengah (6.538 ton). Jumlah stok masing-masing daerah telah disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing wilayah, sedangkan khusus Jawa Timur dan DKI lebih dikarenakan terdapat pelabuhan utama. 

"Jadi stok CBP sudah kita sebar secara merata di seluruh Kanwil Perum Bulog. Jumlah ini dipastikan cukup untuk memenuhi kebutuhan pemerintah, baik sebagai bantalan sosial, stabilisasi pasokan dan harga pangan, maupun antisipasi terhadap bencana alam," tambah Arief. 

Sementara itu dalam kunjungannya, Presiden menyebut bantuan pangan beras akan disalurkan hingga Juni 2024. Untuk itu Kepala Negara meminta masyarakat tidak perlu khawatir karena pemerintah telah menyiapkan upaya-upaya antisipasi terhadap dampak kenaikan harga pangan dunia, terlebih dalam momentum Ramadan dan Idul Fitri ini. 

"Beras ini diberikan kepada bapak-ibu karena harga beras naik. Kenaikan itu terjadi tidak hanya di negara kita Indonesia tetapi di seluruh dunia karena ada perubahan iklim. Ada yang panen gagal karena perubahan iklim, hujan terlalu deras, dan kering terlalu panjang. Banyak negara yang juga sama dengan kita gagal panen. Sehingga karena suplainya sedikit, yang makan tetap atau tambah banyak sehingga harganya naik. Kemudian untuk membantu masyarakat, pemerintah memberikan bantuan pangan," ucap Presiden kepada Keluarga Penerima Manfaat.

Bantuan Pangan Beras tahap I tahun 2024 telah disalurkan oleh Perum Bulog untuk alokasi bulan Januari sebesar 214.468 ton (97,47%), untuk alokasi bulan Februari sebesar 186.977 ton (84,97%), dan untuk alokasi bulan Maret sebesar 20.607 ton (9,36%) (Per 13 Maret 2024).

Selain bantuan pangan, CBP juga disalurkan dalam bentuk Beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) dalam kemasan 5 kg melalui pasar tradisional dan ritel-ritel modern. Masyarakat dapat membeli Beras SPHP dengan harga Beras Medium sesuai masing-masing Zona. Sementara untuk Beras Premium, pemerintah melalui Badan Pangan Nasional telah memberlakukan relaksasi Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk memastikan tersedianya akses masyarakat terhadap pangan. 

 

FOLLOW US