• News

Jenazah Kritikus Rusia Masih Ditahan, Yulia Navalnaya Tuntut Pembebasan

Yati Maulana | Minggu, 25/02/2024 12:05 WIB
Jenazah Kritikus Rusia Masih Ditahan, Yulia Navalnaya Tuntut Pembebasan Yulia Navalnaya, istri mendiang pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny, di Munich, Jerman 16 Februari 2024. Foto: Reuters

MOSKOW - Yulia Navalnaya, janda mendiang pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny, pada Sabtu menuntut agar pihak berwenang Rusia melepaskan jenazah suaminya untuk dimakamkan. Dia juga menuduh Presiden Rusia Vladimir Putin yang "jahat" dan "menyiksa" jenazahnya.

Dalam video berdurasi enam menit yang diposting di YouTube, Navalnaya menuduh Putin menyandera tubuh suaminya, dan mempertanyakan iman Kristen yang sering dianut Putin.

Ibu Navalny, Lyudmila, mengatakan pada hari Jumat bahwa penyelidik Rusia menolak untuk mengeluarkan jenazahnya dari kamar mayat di kota Salekhard yang terpencil di Arktik sampai dia setuju untuk menguburkannya tanpa pemakaman umum.

Dia mengatakan seorang pejabat telah memberitahunya bahwa dia harus menyetujui tuntutan mereka, karena tubuh Navalny sudah membusuk.

Pada hari Sabtu, para pembantu Navalny mengatakan bahwa pihak berwenang mengancam akan menguburkannya di penjara terpencil tempat dia meninggal kecuali keluarganya menyetujui persyaratan mereka.

Dalam video tersebut, Yulia Navalnaya yang emosional mengklaim bahwa Putin secara pribadi bertanggung jawab atas keberadaan jenazah Navalny, dan bahwa dia "menyiksa" Navalny dalam kematian seperti yang dia lakukan dalam hidup.

“Kami sudah tahu bahwa keyakinan Putin itu palsu. Tapi sekarang kami melihatnya lebih jelas dari sebelumnya,” kata Navalnaya yang mengenakan pakaian serba hitam.

“Tidak ada orang Kristen sejati yang bisa melakukan apa yang dilakukan Putin terhadap jenazah Alexei.”

Sejak kembali menjadi presiden Rusia pada tahun 2012, Vladimir Putin telah memposisikan dirinya sebagai pembela nilai-nilai tradisional dan konservatif melawan apa yang ia gambarkan sebagai liberalisme Barat yang korosif.

Ia juga mengutarakan kedekatannya dengan Gereja Ortodoks Rusia, secara teratur tampil di kebaktian di sekitar festival keagamaan, dan berbicara tentang keyakinan pribadinya.

Navalnaya mengatakan suaminya adalah seorang Kristen yang taat, menghadiri gereja dan berpuasa selama masa Prapaskah bahkan saat berada di penjara. Dia mengatakan aktivisme politiknya terinspirasi oleh nilai-nilai Kristiani.

Mengakhiri videonya, dia berkata: "Kembalikan jenazah suami saya kepada kami. Kami ingin mengadakan upacara pemakaman dan menguburkannya dengan cara yang manusiawi, di dalam tanah, seperti kebiasaan dalam agama Kristen Ortodoks."

FOLLOW US