Israel akan Tetapkan Batas Akses Shalat selama Ramadhan di Al Aqsa

| Selasa, 20/02/2024 12:05 WIB
Israel akan Tetapkan Batas Akses Shalat selama Ramadhan di Al Aqsa Jamaah Muslim berjalan di depan Kubah Batu menjelang salat Jumat di kompleks al-Aqsa, di Kota Tua Yerusalem 9 Februari 2024. Foto: Reuters

JERUSALEM - Israel akan membatasi beberapa akses bagi jamaah Muslim ke Masjid Al Aqsa di Yerusalem selama bulan suci Ramadhan mendatang sesuai dengan kebutuhan keamanan, kata kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada Senin.

Kelompok militan Hamas, musuh utama Israel dalam perang Gaza, mengecam usulan pembatasan tersebut dan meminta warga Palestina untuk melakukan mobilisasi melawan pembatasan tersebut.

Al Aqsa, salah satu situs paling suci di dunia bagi umat Islam, terletak di puncak bukit di Kota Tua Yerusalem di lokasi yang juga dihormati oleh orang Yahudi sebagai situs kuil mereka pada zaman Alkitab. Aturan mengenai akses ke situs tersebut sering menjadi sumber ketegangan, terutama selama hari libur termasuk Ramadhan, yang dimulai tahun ini pada atau sekitar tanggal 10 Maret.

Ditanya tentang kemungkinan memblokir akses bagi Muslim Israel ke Al Aqsa, kantor Netanyahu mengatakan: "Perdana menteri membuat keputusan yang seimbang untuk memungkinkan kebebasan beribadah sesuai kebutuhan keamanan yang ditentukan oleh para profesional."

Namun tidak ada rincian lebih lanjut.
Menteri Keamanan Publik Itamar Ben Gvir, mitra koalisi sayap kanan di pemerintahan Netanyahu, mengatakan mereka yang membenci Israel akan menggunakan acara tersebut untuk menunjukkan dukungan terhadap kepemimpinan Hamas dan menghasut kekerasan.

“Masuknya puluhan ribu haters dalam perayaan kemenangan di Temple Mount merupakan ancaman keamanan bagi Israel,” kata Ben Gvir.
Hamas menyebut usulan pembatasan tersebut sebagai “kelanjutan dari kriminalitas Zionis dan perang agama yang dipimpin oleh kelompok pemukim ekstremis dalam pemerintahan pendudukan teroris terhadap rakyat Palestina”.

Kelompok tersebut meminta warga Palestina di Israel, Yerusalem dan Tepi Barat yang diduduki untuk “menolak keputusan kriminal ini, melawan arogansi dan kekurangajaran pendudukan, dan melakukan mobilisasi untuk berdiri teguh dan teguh di Masjid Al Aqsa.”

FOLLOW US