Innovillage, Pentingnya Kampus Jadi Wadah Kolaborasi untuk Pembangunan Berkelanjutan

Agus Mughni Muttaqin | Senin, 05/02/2024 15:35 WIB
Innovillage, Pentingnya Kampus Jadi Wadah Kolaborasi untuk Pembangunan Berkelanjutan Innovillage 2024, Pentingnya Kampus Jadi Wadah Kolaborasi untuk Pembangunan Berkelanjutan. (Foto: Ist)

BANDUNG - Telkom University tahun ini telah menggelar Innovillage dengan tema `Empowering Young Sociopreneur for National Development. Innovillage, ingin menunjukkan pentingnya keterlibatan kampus menjadi wadah kolaborasi untuk pembangunan berkelanjutan.

Dengan diikuti 2.783 mahasiswa dan mahasiswi dari 146 kampus se-Indonesia pada Innovillage ini, memperlihatkan bahwa anak muda sangat bersemangat untuk ikut serta dalam proyek sosial yang inovatif dan berdampak. Apalagi, anak muda memiliki peran penting dalam membangun negara.

“Membangun negeri melalui kekuatan bersama, antusias 146 Kampus se-Indonesia bergabung dalam Innovillage, ini sungguh mengesankan,” ujar Rektor Telkom University, Prof Adiwijaya, dalam keterangan tertulisnya diterima Katakini.com pada Senin (5/2/24).

Lebih lanjut, Adiwijaya mengatakan, dengan memanfaatkan teknologi, mahasiswa dan mahasiswi dapat menciptakan solusi yang lebih efektif dan efisien dalam menangani masalah-masalah yang ada. Sinergi ini memberikan kontribusi besar dalam mendorong Transformasi digital, inovasi, digitalisasi, dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Ini juga menjadi komitmen PT Telkom Indonesia dalam pengimplementasian ESG (Environmental, Social, dan Governance) melalui program EXIST (ESG Existence for Sustainability by Telkom Indonesia).

“Keterkaitan dengan inisiatif Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM), ini merupakan langkah yang sangat positif dalam mengintegrasikan pembelajaran praktis dengan pengembangan keterampilan teknis dan analitis mahasiswa,” tutur Prof Adiwijaya.

Desember 2023 telah diumumkan 163 tim dari 66 perguruan tinggi, untuk selanjutnya didanai implementasi social project selama dua bulan (sampi 18 Februari 2024) dengan total pendanaan Rp 2,4 Miliar. Tim-tim ini juga memiliki kesempatan yang berharga untuk menjalankan proyek-proyek mereka, menghadapi tantangan di lapangan, dan mengukur dampak yang dihasilkan.

Beberapa kampus ternama yang ikut ambil bagian dalam program Innovillage ini ialah Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Airlangga, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Universitas Padjadjaran, Universitas Diponegoro, Universitas Brawijaya, Universitas Telkom, serta kampus lainnya. Tidak lepas atas kolaborasi bersama Forum Rektor Indonesia, APERTI BUMN, ICCN, dan APTIKOM.

Selanjutnya setelah proses implementasi lapangan, kata Prof Adiwijaya, akan dilanjutkan penilaian untuk menentukan hasil-hasil yang terbaik untuk mendapatkan apresiasi, dan berpeluang dalam kesempatan untuk masuk proses inkubasi selanjutnya yang direncanakan mulai Maret ini.

“Semoga Innovillage berhasil menciptakan dampak yang positif dan memberikan inspirasi bagi generasi muda lainnya, untuk turut berkontribusi dalam pembangunan sosial, lingkungan, dan negara,” tutup dia.