MAKASSAR - Guru Besar dan Dosen Universitas Hasanuddin (Unhas) lewat "Unhas Bergerak untuk Demokrasi" juga menyuarakan sikap untuk jadikan Pemilu 2024 efektif dan efisien.

Pernyataan sikap Guru Besar dan Dosen ini dibacakan oleh Prof. Dr. Amran Razak di pelataran rektorat kampus merah tersebut, Jumat (2/2/2024).

Prof. Amran Razak, sebagai inisiator deklarasi, menjelaskan, tujuannya adalah agar pemimpin dapat menjaga demokrasi, terutama karena mereka merupakan pelaku reformasi yang harus mempertahankan nilai-nilai tersebut hingga akhir hayat.

"Bagaimana reformasi bisa kembali ke jalan yang benar, saya kira dalam konstelasi politik ada berbagai macam pendekatan tetapi kita punya pijakan fundamental dalam berbangsa dan bernegara," ujar Prof Amran.

Prof. Amran menegaskan pentingnya menjaga demokrasi agar tetap baik untuk generasi mendatang. Jika demokrasi sulit dipertanggungjawabkan, maka sulit bagi bangsa ini untuk bermartabat di mata dunia.

Keresahan ini harus diawasi agar tidak menimbulkan cedera dalam demokrasi, dengan mematuhi aturan sebagai landasan hukum yang jelas.

"Kita kembali menjaga koridor demokrasi, jangan kita keluar. Jika keluar kampus, wajib mengingatkan kembali ke dalam sebagai lembaga penjaga keberadaban," tandasnya.

Poin penting pernyataan Unhas Bergerak untuk Demokrasi yaitu, Pertama, Senantiasa menjaga dan mempertahankan Pancasila dan UUD 1945 dalam pelaksanaan pemilu sebagai instrumen demokrasi.

Kedua, ingatkan Presiden Jokowi, pejabat negara, aparat hukum, dan aktor politik untuk tetap berada pada koridor demokrasi serta mengedepankan nilai-nilai kerakyatan dan keadilan sosial dalam berdemokrasi.

Ketiga, Meminta KPU, Bawaslu, DKPP sebagai penyelenggara pemilu untuk bekerja secara profesional, independen, transparan, adil, jujur, dan tidak berpihak.

Keempat, Menyerukan kepada masyarakat dan elemen bangsa untuk bersama-sama mewujudkan iklim demokrasi yang sehat dan bermartabat, memastikan pemilu berjalan jujur dan aman, serta agar hasilnya mendapat legitimasi kuat dan penghormatan suara rakyat.