• News

Agar Terlihat Serius, Anggota DPR Akan Pakai Jas dan Dasi

Rizki Ramadhani | Senin, 24/02/2020 16:32 WIB
Agar Terlihat Serius, Anggota  DPR Akan Pakai Jas dan Dasi Ketua DPR Puan Maharani

Jakarta, Katakini.com - Anggota DPR akan mengenakan pakaian sipil lengkap (PSL) di setiap rapat paripurna dan rapat kerja dengan pemerintah. Tindakan ini dilakukan agar mereka terlihat lebih serius dalam menjalankan tugas.

Perihal PSL sendiri diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2018 tentang Tata Pakaian Pada Acara Kenegaraan dan Acara Resmi.

Pada pasal 4 dalam Perpres tersebut, PSL untuk laki-laki berupa jas berwarna gelap, kemeja lengan panjang putih, celana panjang yang berwarna sama dengan jas, dasi, dan sepatu hitam.

Sementara, PSL untuk perempuan berupa jas berwarna gelap, kemeja putih, rok atau celana panjang yang berwarna sama dengan jas, dan sepatu hitam.

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani berharap seluruh anggota dewan mengenakan pakaian sipil lengkap (PSL) dalam setiap rapat paripurna dan rapat kerja dengan pemerintah. Puan mengatakan usulan itu bukanlah murni dari dirinya. Itu, kata dia, disampaikan Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) Aboe Bakar Al Habsyi kepada pimpinan DPR. Kepada Puan, Aboe Bakar, mengusulkan itu agar DPR terlihat lebih serius.

"Saya tanya, memang kita enggak serius. Serius kata Habib (Aboe Bakar), tapi supaya lebih serius jadi kita harus berpakaian PSL," kata Puan menirukan percakapan dengan Aboe dalam sambutan di Seminar Nasional MKD, Crown Plaza, Jakarta, Senin (24/02/2020).

"Kemudian, saya sampaikan kepada pimpinan DPR, bagaimana kalau di raker dengan pemerintah kita pakai PSL, agar pemerintah anggap DPR serius dalam melakukan fungsi-fungsinya. Fungsi pengawasan, legislasi, dan budgeting," sambung Puan.

Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu menyebut semua pimpinan DPR menyepakatinya. Menurut dia, rencana aturan mengenakan PSL bukan sekadar masalah tampilan.

Ia menekankan, rencana aturan itu agar anggota dewan terlihat lebih serius dan menghormati mitra kerja dari pemerintah. Puan pun menolak anggapan rencana aturan mengenakan PSL ini sebagai bentuk kesombongan DPR.

"Ini kelihatan simpel, tapi penting, karena dalam setiap perjalan kunker saya, setiap masuk ke parlemen satu negara, enggak ada (anggota dewan) bajunya berantakan," kata dia.


FOLLOW US