Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mengatakan, Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit (RU) VII Kasim, Papua Barat Daya, berperan menjaga pasokan bahan bakar minyak (BBM) bagi masyarakat, khususnya di wilayah Papua dan Maluku
Terlihat ada upaya dari operator untuk menekan volume penjualan pertalite, agar konsumen beralih ke pertamax ataupun yang lebih tinggi.
Subsidi BBM juga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan investasi.
Penemuan kasus pengoplosan BBM di Bekasi, Depok dan Jakarta harus menjadi pelajaran bahwa ada prosedur pengawasan yang perlu diperbaiki
Pembatasan Pertalite Masih Tunggu Revisi Perpres
Realisasi ini disebutkan lebih tinggi 161,26% dari target Rp 864,42 miliar
BPH Migas mengungkapkan, pengawasan penting dilakukan semata-mata untuk melindungi masyarakat
Akhir Mei, Konsumsi Pertalite Capai 50 Persen Dari Kuota APBN
Tidak hanya mengecek ketersediaan BBM, Erika juga mengungkapkan pentingnya pengawasan terhadap distribusi BBM kepada masyarakat
Verifikasi terhadap laporan volume penyaluran JBT PT AKR Corporindo Tbk. ditemukan penyaluran yang tidak sesuai dengan ketentuan
BPH Migas meminta Pertamina dan PT. AKR tidak hanya menjaga pasokan dan distribusi BBM subsidi dan penugasan tetapi juga BBM jenis umum atau non subsidi
Pemasangan nozzle digital untuk memastikan tidak adanya penyimpangan distribusi Bahan Bahar Minyak (BBM) bersubsidi.
Rencananya, gas yang dipasok ke Singapura akan dialirkan ke pipa Duri Dumai, kemudian dialirkan ke kawasan industri wilayah Sumatera
Website BPH Migas sudah bisa dihitung harga Premium, Solar, Pertamax dan lainnya seharusnya sudah mengalami kenaikan.