Menteri Pertama Mundur, Menkes Skotlandia Mencalonkan Diri Jadi Pemimpin

Yati Maulana | Minggu, 19/02/2023 23:30 WIB

Menteri Pertama Mundur, Menkes Skotlandia Mencalonkan Diri Jadi Pemimpin Sekretaris Kabinet Skotlandia untuk Perawatan Kesehatan dan Sosial Humza Yousaf di Aberdeen, Skotlandia, Inggris 10 Oktober 2022. Foto: Reuters

JAKARTA - Menteri Kesehatan Skotlandia Humza Yousaf mengatakan pada hari Sabtu bahwa dia akan mencalonkan diri dalam pemilihan kepemimpinan untuk menggantikan Nicola Sturgeon sebagai pemimpin Partai Nasional Skotlandia (SNP) dan menteri pertama.

Yousaf menjadi orang pertama yang secara terbuka mengumumkan niatnya untuk mencalonkan diri setelah pengunduran diri Sturgeon yang mengejutkan di awal minggu dengan mengatakan dia menjadi terlalu memecah belah dan terlalu lelah untuk melanjutkan.

"Saya telah memutuskan untuk mengajukan diri sebagai kandidat untuk menjadi Menteri Pertama Skotlandia berikutnya, dan Pemimpin SNP," pria berusia 37 tahun, yang telah menjadi anggota parlemen Skotlandia sejak 2011 dan juga telah memegang beberapa peran menteri, katanya di Twitter.

John Swinney, wakil menteri pertama berusia 58 tahun, mengesampingkan dirinya Kamis, mengatakan keputusannya untuk tidak menjadi kandidat adalah untuk menciptakan ruang bagi "perspektif baru" tentang tujuan pemerintahan SNP, termasuk kemerdekaan.

Baca juga :
Dalam Sebulan, Dua Politisi Vietnam Mundur dan Dapat Dukungan Parlemen

SNP mengatakan akan memilih pemimpin baru dalam waktu enam minggu melalui pemungutan suara anggotanya, yang akan ditutup pada 27 Maret. Sturgeon, 52, mengatakan dia tidak akan meninggalkan politik dan dia akan tetap bertahan sampai penggantinya dipilih.

Baca juga :
Tarik Diri dari Koalisi, Menteri Pertama Skotlandia Janji Menangkan Mosi Tidak Percaya

Kepergiannya yang tak terduga telah meninggalkan tanda tanya atas perjuangan SNP untuk kemerdekaan karena pemerintah Westminster telah memblokir upayanya untuk mengadakan pemungutan suara kedua setelah referendum 2014 di mana Skotlandia memilih 55% hingga 45% untuk tetap menjadi bagian dari Inggris Raya.

Hilangnya Sturgeon, yang dianggap oleh banyak orang sebagai komunikator politik terbaik di Inggris, juga berpotensi mempengaruhi hasil pemilihan nasional berikutnya jika membantu oposisi Partai Buruh untuk mendapatkan kembali beberapa kursi yang pernah dipegangnya di Skotlandia.

Baca juga :
Gagal Cegah Serangan 7 Oktober, Kepala Intelijen Militer Israel Ajukan Pengunduran Diri
KEYWORD :
Nicola Sturgeon Skotlandia Mundur