Mengenal Khat Kufi, Gaya Kaligrafi Tertua

M. Habib Saifullah | Senin, 19/05/2025 10:05 WIB


Kaligrafi Arab memiliki ragam gaya dari tiap hurufnya, salah satu gaya tertua dan paling bersejarah adalah khat Kufi (atau kufic), yang dikenal karena bentuknya yang tegas, simetris, dan geometris. Ilustrasi khat kufi (Foto: Calli Design)

Jakarta, Katakini.com - Kaligrafi Arab memiliki ragam gaya dari tiap hurufnya, salah satu gaya tertua dan paling bersejarah adalah khat Kufi (atau kufic), yang dikenal karena bentuknya yang tegas, simetris, dan geometris.

Khat ini merupakan salah satu warisan budaya Islam yang masih dipelajari dan diaplikasikan hingga hari ini dalam berbagai bentuk seni, arsitektur, dan desain visual.

Nama "Kufi" diambil dari Kota Kufah di Irak, yang menjadi salah satu pusat peradaban Islam pada abad ke-7 M. Dari kota inilah gaya tulisan ini menyebar ke berbagai wilayah dunia Islam dan menjadi standar utama dalam penulisan mushaf Al-Qur’an pada masa-masa awal Islam.

Tulisan-tulisan Al-Qur’an tertua yang ditemukan di berbagai museum dunia banyak yang ditulis dalam gaya Kufi, yang menjadi salah satu tanda pentingnya khat ini dalam sejarah penulisan Islam.

Baca juga :
Adab-adab dalam Bergaul Menurut Islam

Ciri utama dari khat Kufi ialah bentuknya yang kaku dan bersudut tajam. Huruf-huruf dalam gaya ini ditulis secara horizontal dan vertikal dengan proporsi kotak atau persegi panjang.

Baca juga :
Berbagai Upacara Adat yang Ada di Aceh, Erat dengan Islam

Tidak seperti khat Naskhi atau Thuluth yang melengkung dan cair, Kufi tampil kaku dan geometris, tetapi justru dari sanalah letak keindahan dan kekhasannya. Kesederhanaan bentuk hurufnya memberikan kesan monumental dan kuat, cocok untuk hiasan arsitektur seperti di masjid, makam, hingga monumen sejarah.

Karakteristik khas lainnya dari khat Kufi adalah ketiadaan harakat (tanda baca) pada masa awal penggunaannya. Hal ini karena gaya ini lebih menekankan pada bentuk dan estetika huruf daripada keterbacaan secara fonetik.

Baca juga :
Menikah Setelah Iduladha, Boleh atau Tidak?

Dalam perkembangan selanjutnya, beberapa variasi Kufi mulai dilengkapi dengan tanda baca dan dekorasi hias untuk mempercantik tampilan.

Khat Kufi memiliki banyak variasi yang berkembang seiring waktu, termasuk Kufi Murabba (berbentuk kotak), Kufi Musalsal, Kufi Mazkur, dan Kufi Andalusi. Masing-masing variasi ini memiliki pola dan aturan geometri yang berbeda, namun tetap mempertahankan struktur dasar Kufi yang tegas dan rapi.

Tak hanya digunakan dalam penulisan mushaf, khat Kufi juga sering diaplikasikan dalam dekorasi arsitektur Islam, terutama pada dinding dan mihrab masjid, pintu gerbang, maupun elemen interior lainnya.

Di Timur Tengah, Afrika Utara, hingga Asia Selatan, kaligrafi Kufi menjadi simbol identitas visual Islam yang kuat dan sarat makna religius maupun estetis.

Meski tidak sepopuler khat Naskhi dalam penulisan teks harian, khat Kufi tetap memiliki tempat istimewa dalam seni rupa Islam. Karakter geometris khat Kufi memungkinkan seniman untuk berkreasi tanpa kehilangan esensi keislaman dari kaligrafi itu sendiri.

KEYWORD :
Kaligrafi Khat Kufi Islam