Di Sidang MIKTA, Puan Harap Sektor Perdagangan Jadi Penggerak Kesejahteraan Masyarakat

Aliyudin Sofyan | Rabu, 08/05/2024 15:05 WIB

Isu perdagangan tidak dapat dilepaskan dari dinamika geopolitik global. Rivalitas kekuatan besar pun menyebabkan beberapa negara menjalankan kebijakan decoupling, friend-shoring, de-risking. Ketua DPR RI Puan Maharani (tengah). Foto: dpr

JAKARTA - Ketua DPR RI Puan Maharani mendorong penyelesaian sengketa di Gaza hingga soal tantangan ekonomi global dan berbagai persoalan migran.

Hal itu disampaikan Puan saat memimpin sidang di pertemuan Parlemen Negara MIKTA (Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, dan Australia) di Meksiko, pada Senin (6/5/2024)/

“Kendati dihadapkan pada kondisi yang tidak menentu, perdagangan tetap diharapkan dapat menjadi motor penggerak mengangkat kesejahteraan masyarakat dan mengentaskan kemiskinan,” kata Puan seperti dilansir dpr.go.id, Rabu (8/5/2024).

Puan pun menyoroti data dari IMF yang menyebut pertumbuhan ekonomi dunia mencapai 3,2 persen tahun 2024 dan 2025. Sementara, pertumbuhan volume perdagangan tahun 2024 menurut WTO diproyeksi meningkat sebesar 2,6 persen.

Baca juga :
Seperti Manusia, Memberi Salam adalah Urusan yang Rumit Bagi Gajah

“Terlihat bahwa meski menghadapi banyak tantangan, baik ketegangan geopolitik, krisis iklim, maupun disrupsi teknologi, arus perdagangan dunia masih dapat tumbuh positif,” tuturnya.

Baca juga :
Pasangan Turis Terluka dalam Penembakan Militan di Kashmir India saat Pemilu

Puan mengatakan, isu perdagangan tidak dapat dilepaskan dari dinamika geopolitik global. Rivalitas kekuatan besar pun menyebabkan beberapa negara menjalankan kebijakan decoupling, friend-shoring, de-risking.

Perang dan ketegangan di Timur Tengah dan Ukraina juga mendisrupsi rantai pasok global, termasuk untuk produk pangan dan pertanian, dan pasokan minyak,” ungkap Puan.

Baca juga :
Ikuti Jejak Mertuanya Ratu Elizabeth, Ratu Camilla tak Lagi Pakai Bulu Hewan Asli

Lebih lanjut, Puan berbicara mengenai berbagai tantangan ekonomi global mulai dari bentuk baru globalisasi yang tidak terlepas dari perkembangan geopolitik global karena terjadi perubahan pola perdagangan antar-negara, hingga desentralisasi perdagangan internasional yang menyebabkan arus perdagangan internasional lebih meningkat di antara negara-negara di kawasan.

“Perubahan pola perdagangan internasional yang baru ini membuka peluang negara anggota MIKTA untuk lebih meningkatkan arus perdagangannya. Namun semua ini harus dilakukan sejalan dengan aturan pada WTO. Dari perspektif MIKTA, kita berharap aturan WTO dapat memfasilitasi peningkatan arus perdagangan middle power, seperti MIKTA yang ekonominya masih terus berkembang,” terangnya.

Diketahui, pada 10th MIKTA Speakers’ Consultation parlemen Meksiko sebagai tuan rumah mengusung tema ‘The Coordinated Action of Parliaments to Build a More Peaceful, Equitable, and Fair World’ atau ‘Aksi Parlemen yang Terkoordinasi untuk Membangun Dunia yang Lebih Damai, Seimbang, dan Adil’.

KEYWORD :
Puan Maharani MIKTA DPR