• Bisnis

Skenario Pangan 2024, NFA Minta Bulog Siapkan 2 Juta Ton Beras

Eko Budhiarto | Sabtu, 30/12/2023 16:45 WIB
Skenario Pangan 2024, NFA Minta Bulog Siapkan 2 Juta Ton Beras Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi (kiri) (foto:NFA)

JAKARTA - Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) telah menyiapkan skenario pemenuhan pangan 2024. Diantaranya memerintahkan pengadaan dua juta ton beras kepada Bulog.

“Pemerintah telah menyiapkan skenario pemenuhan stok pangan pokok strategis untuk tahun 2024, antara lain dengan mempercepat penugasan kepada BUMN pangan, dalam melakukan proses pengadaan dari luar untuk beberapa komoditas pangan yang memang saat ini terpaksa harus dilakukan importasi,” kata Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi.

Arief menyampaikan hal itu saat meninjau Gudang Perum Bulog Kantor Wilayah DKI Jakarta dan Banten bersama Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo dan Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog Bayu Krishnamurti, Sabtu (30/12/2023).

"Penugasan dari Badan Pangan Nasional kepada Bulog untuk pengadaan beras 2024, sebesar 2 juta ton juga sudah kita sampaikan. Kemudian daging kerbau 100 ribu ton juga sudah kita sampaikan," terang Arief.

"Agak berbeda dari sebelum-sebelumnya, tahun ini belum berganti tahun, tapi penugasannya sudah selesai semua, jadi ini memang sudah sangat baik. Setelah ini memang masih ada proses lagi dengan Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan. Tapi perintah Bapak Presiden Joko Widodo, semuanya akan masuk lebih cepat," ungkapnya.

Ia menjelaskan, melalui NFA, pemerintah telah mengeluarkan penugasan untuk beberapa komoditas pangan seperti beras, daging kerbau, dan gula. Penugasan ini dirancang sebelum memasuki tahun baru sebagai bentuk antisipasi terhadap stabilitas pangan di tahun mendatang.

Bersamaan dengan penyiapan tersebut untuk menjaga kontinuitas kestabilan pangan di tahun mendatang, pemerintah juga terus menggelontorkan bantuan pangan sesuai perintah Presiden Joko Widodo.

“Sesuai arahan Bapak Presiden, bantuan pangan ini terus dijalankan. Ini tidak ada kaitannya dengan politik. Tapi memang bantuan untuk masyarakat yang paling membutuhkan sebanyak 22 juta KPM (Keluarga Penerima Manfaat),” tegas Arief.

 

FOLLOW US