• News

Moldova Mengecam Larangan Baru Rusia soal Impor Buah dan Sayuran

Yati Maulana | Sabtu, 02/12/2023 23:01 WIB
Moldova Mengecam Larangan Baru Rusia soal Impor Buah dan Sayuran Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, Presiden Moldova Maia Sandu dan Presiden Dewan Eropa Charles Michel di Kyiv, Ukraina 21 November 2023. Foto: Reuters

CHISINAU - Pihak berwenang pro-Eropa di Moldova menolak larangan yang diberlakukan oleh Rusia terhadap impor buah dan sayuran, yang merupakan gambaran terbaru dari memburuknya hubungan antara Moskow dan negara bekas Soviet tersebut.

Badan pengawas barang pertanian Rusia, Rosselkhoznadzor, mengatakan bahwa pihaknya akan menerapkan kembali pembatasan yang terakhir diberlakukan pada tahun 2022. Badan tersebut mengutip “pengamatan yang terus menerus dan sistematis terhadap unsur-unsur yang harus dikarantina” dan mengatakan pihak berwenang Moldova tidak mengambil tindakan untuk memperbaiki situasi.

Badan keamanan pangan Moldova, ANSA, mengatakan pembatasan tersebut, yang mulai berlaku pada hari Senin, tidak ada hubungannya dengan kualitas barang-barangnya. Tidak ada negara pengimpor lain yang mengajukan keluhan.

“Keputusan pemerintah Rusia bertentangan dengan prinsip-prinsip fitosanitasi dan sama sekali tidak didasarkan pada argumen nyata,” katanya dalam sebuah pernyataan. “Bukti laboratorium menggarisbawahi tidak adanya organisme berbahaya.”

Rusia secara berkala selama dua dekade terakhir melarang masuknya barang-barang pertanian ke negara yang terletak di antara Ukraina dan Rumania, tindakan yang umumnya bertepatan dengan memburuknya hubungan kedua negara.

Presiden Moldova Maia Sandu yang sedang memimpin upaya untuk bergabung dengan Uni Eropa, mengecam invasi Rusia ke Ukraina dan menuduh Moskow mencoba melakukan kudeta untuk menggulingkannya. Dia juga menuduh Rusia ikut campur dalam pemilu lokal di Moldova bulan lalu.

Pertukaran antara kedua belah pihak menjadi semakin sengit.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, menepis kritik Barat terhadap konflik Moskow yang telah berlangsung selama 21 bulan di Ukraina, pada hari Kamis mengatakan bahwa Moldova “sedang dipersiapkan sebagai korban berikutnya dalam perang hibrida yang dilancarkan Barat terhadap Rusia”.

Lavrov tidak merinci komentarnya.

Produsen Moldova mengatakan Moskow sengaja memberlakukan tindakan tersebut pada saat barang-barang mereka membanjiri pasar Rusia, namun menambahkan bahwa mereka sudah siap.

“Kami telah berhasil melakukan reorientasi pasar untuk apel Moldova. Kami mengirim ke 28 negara,” Iurie Fala, Direktur Eksekutif Asosiasi Produsen Buah Moldova, mengatakan kepada Reuters.

“Ada kekurangan apel tahun ini di pasar UE dan hal itu akan meningkatkan penjualan kami.”

FOLLOW US