JAKARTA - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan Menparekraf Sanidaga Uno merupakan cawapres yang sangat menarik hati bagi pemilih capres Ganjar Pranowo. Hal ini disampaikannya lewat sebuah pantun dalam sambutannya di acara diskusi bedah buku `Merahnya Ajaran Bung Karno: Narasi Pembebasan Ala Indonesia`, Aula Jenggala.
"Jadi saya akan bacakan pantun. Mas Sandiaga Uno ini pintar sekali, bangun Indonesia maju dan berdikari. Kesadaran ideologisnya semakin tinggi, salah satu Bacawapres Ganjar yang menarik hati," kata Hasto di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (27/9).
Hasto sebelumnya memulai sambutan dengan mengulas buku karya Airlangga Pribadi tersebut. Dia mengungkit bagaimana pemimpin yang memperjuangkan kaum marhaen atau golongan rakyat kecil dalam cengkraman penguasa.
"Tanpa ada kepekaan seorang pemimpin terhadap hanura (hati nurani rakyat-red) ini, maka sebanyak-banyaknya petani menderita tidak akan tuh tersentuh seluruh gagasan pemikiran kritis dari seorang pemimpin, itulah yang dilakukan oleh Bung Karno ketika bercakap-cakap dengan marhaen. Karena Bung Karno merasakan hanura," tutur Hasto dikutip dari detik.com.
Ia kemudian menyebut satu-satu partai pengusung Ganjar Pranowo dalam falsafah politiknya. Hasto mengatakan ada PPP sebagai bagian perjuangan kaum petani. Ia menyebut bagaimana perjuangan para petani untuk mempertahankan kemerdekaan.
"Maka marhaen yang hanya memiliki alat produksi lahan yang sempit tapi dia berdaulat maka harus digalang. Maka munculah PPP, persatuan para petani saudara-saudara sekalian," ucap Hasto.
"Jadi dengan PPP ini maka petani diorganisir bahwa kami sebenarnya bisa menentukan nasib bangsa ini menjadi bangsa yang merdeka," katanya.
Ia kemudian menyertakan semangat kebangsaan yang diperjuangkan Bung Karno. Hasto menyinggung partai lain, yakni Perindo.
"Maka lahirlah Hanura, PPP dan Perindo tetapi Belanda bercokol hebat sekali sehingga ketika mendidik rakyat dengan kesadaran terhadap politik masih perlu suatu jiwa pembobol imperialisme munculah banteng pembebas saudara-saudara, PDI Perjuangan," tuturnya.
Menurut Hasto dengan kerja sama partai tersebut tak cukup untuk menuntaskan permasalahan yang masih terjadi di Tanah Air. Ia menyinggung sosok Ganjar Pranowo yang bisa menyempurnakan hal itu.
"Nah, dengan PDIP ini juga nggak cukup ternyata masih muncul kasus Rempang, Masih muncul berbagai persoalan penindasan yang lain, meskipun Pak Jokowi sudah membangun kemajuan dari Sabang sampai Merauke dan infrasturktur tetapi masih ada PR demografi," kata Hasto.
"Maka Hanura, PPP, Perindo, banteng pun nggak cukup, harus satu lagi supaya 4 sehat 5 sempurna yang namanya Ganjar Pranowo saudara-saudara ha-ha-ha," sambungnya.