• News

Hak Etnis Belum Dipulihkan, PM Hongaria Tolak Dukung Ukraina dalam Masalah Apapun

Yati Maulana | Selasa, 26/09/2023 18:45 WIB
Hak Etnis Belum Dipulihkan, PM Hongaria Tolak Dukung Ukraina dalam Masalah Apapun Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban menghadiri sidang musim gugur parlemen di Budapest, Hongaria, 25 September 2023. Foto: Reuters

BUDAPEST - Hongaria tidak akan mendukung Ukraina dalam masalah apa pun dalam urusan internasional sampai hak berbahasa etnis Hongaria di sana dipulihkan, kata Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban kepada parlemen pada Senin, 25 September 2023.

Orban juga mengatakan Hongaria tidak terburu-buru meratifikasi aksesi Swedia ke NATO, karena mengindikasikan adanya penundaan lebih lanjut dalam proses yang terhenti di parlemen sejak tahun lalu. Tawaran keanggotaan Swedia ditunda menunggu persetujuan dari Hongaria dan Turki.

Hongaria berselisih dengan Ukraina mengenai apa yang dikatakannya sebagai pembatasan hak sekitar 150.000 etnis Hongaria untuk menggunakan bahasa ibu mereka, terutama di bidang pendidikan, setelah Kyiv mengeluarkan undang-undang pada tahun 2017 yang membatasi penggunaan bahasa minoritas di sekolah.

“Mereka ingin mengubah (sekolah-sekolah Hongaria) menjadi sekolah-sekolah Ukraina dan jika hal itu tidak berhasil mereka ingin menutupnya,” kata Perdana Menteri Orban yang berhaluan nasionalis dalam pidatonya, seraya menambahkan bahwa pemerintahnya akan memperjuangkan hak-hak etnis Hongaria di Ukraina bagian barat.

“Kami tidak mendukung Ukraina dalam masalah apa pun di kancah internasional sampai Ukraina memulihkan undang-undang yang menjamin hak-hak warga Hongaria.”

Pernyataan Orban muncul setelah Ketua Uni Eropa Ursula von der Leyen menetapkan visi perluasan Uni Eropa yang akan mencakup Ukraina pada awal bulan ini. Negara-negara UE akan memutuskan pada bulan Desember apakah akan mengizinkan Ukraina memulai perundingan aksesi – sebuah langkah yang memerlukan dukungan bulat dari 27 negara di blok tersebut.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan setelah terpilih pada tahun 2019 bahwa ia yakin perlu menyiapkan rancangan undang-undang untuk melindungi hak-hak kelompok minoritas, khususnya di bidang agama dan bahasa.

Disetujuinya perundingan keanggotaan UE akan dilihat secara luas sebagai kemenangan bagi Kyiv dalam konfliknya dengan Moskow karena negara tersebut tidak hanya berupaya untuk mengusir kekuatan Rusia tetapi juga untuk membebaskan diri dari pengaruh geopolitik Rusia dan memperkuat hubungan dengan Barat.

FOLLOW US