• News

Stunting Turun, BKKBN Kini Fokus Bangun Kualitas Jiwa

Agus Mughni Muttaqin | Sabtu, 23/09/2023 10:22 WIB
Stunting Turun, BKKBN Kini Fokus Bangun Kualitas Jiwa Kepala BKKBN Hasto Wardoyo. (Foto: Agus/Katakini.com)

JAKARTA - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencan Nasional (BKKBN) mengatakan, selain menangani stunting juga akan fokus terhadap membangun dan memperkuat jiwa serta mentalitas keluarga.

Kepala BKKBN Hasto Wardoyo menjelaskan, bergesernya fokus penanganan dari segi kuantitas ke kualitas tersebut, karena prevalensi stunting Indonesia kini mengalami penurunan menjadi 21,6 persen. Namun, penurunannya tidak dibarengi dengan penurunan angka mental emotional disorder atau gangguan emosi.

“Dulu BKKBN targetnya kuantitas, sehingga yang penting jumlah anaknya sedikit, jumlahnya dua. Ternyata sudah sukses, sekarang ini rata-rata 2,1. Sehingga secara nasional sudah sukses,” kata Hasto di Jakarta pada Jum’at (22/9).

Hasto menambahkan, meskipun jumlah anaknya sedikit tetapi harus berbadan tinggi atau tidak stunting. Hal itu, menurutnya sudah masuk ranah kualitas, tapi kualitas yang masih kuantitatif.

“Tapi ini kualitas yang masih sangat kuantitatif, kebendaan, yang penting badannya tinggi, otaknya bagus, tapi belum memikirkan jiwanya,” kata Hasto.

Ia mencontohkan, ada orang tidak stunting, badannya tinggi, gagah, keren, tapi senyum sendiri, ngomong sendiri. Inilah yang disebut mental emosional disorder atau gangguan emosi.

Hasto menerangkan, BKKBN telah memiliki dua program prioritas nasional, yakni Bina Keuarga Remaja (BKR) dan Ina Keluarga Balita (BKB) sebagai upaya pembangunan mental kelurga.

“Di Program BKKBN BKR dan BKB ini keluarga-keluarganya selalu dikumpulkan sekarang secara online, membuat kelas-kelas orang tua hebat. Di sinilah langkah konkrit untuk orang tua biar tidak membuat stres pada anaknya,” terang dia.

“Biar kekerasan di rumah tangga menurun. Stres turun, mental emosional disorder harapannya turun. Kita jangan hanya membangun raganya, tapi bangunlah jiwanya,” imbuh dia.

Untuk diketahui, sebelumnya, Hasto mengingatkan walaupun prevalensi stunting Indonesia dalam beberapa tahun memang terus mengalami penurunan, terbaru turun dari 24,4 persen di tahun 2021 menjadi 21,6 persen di 2023. Namun, penurunan ini tidak dibarengi dengan penurunan angka mental emotional disorder.

"Tetapi saya ingatkan karena mental emotional disorder ini meningkat menjadi 9,8 persen, ya, meskipun prevalensi stunting kita sudah menjadi 21,6 persen," kata Hasto dalam Seminar Nasional di Jakarta pada Jum’at (4/8).

FOLLOW US