JAKARTA - Mantan ketua kelompok sayap kanan Proud Boys akan dijatuhi hukuman pada Selasa karena perannya dalam penyerangan di Gedung Capitol AS pada 6 Januari 2021 oleh pendukung mantan Presiden Donald Trump, untuk membalikkan kekalahan pemilunya.
Enrique Tarrio divonis bersalah atas berbagai dakwaan, termasuk konspirasi hasutan, atas perannya dalam merencanakan penyerbuan Capitol, ketika ribuan pendukung Partai Republik yang saat itu menjabat di AS. Presiden dengan keras mencoba menghentikan Kongres untuk mengesahkan hasil pemilu yang Trump klaim secara keliru mengandung banyak penipuan.
Jaksa federal telah meminta Hakim Distrik AS Timothy Kelly untuk menjatuhkan hukuman penjara 33 tahun kepada Tarrio, yang tidak hadir di Capitol pada hari terjadinya kekerasan karena hakim lain memerintahkan dia untuk tidak berada di Washington. Jaksa mengatakan dia membantu mengarahkan serangan dari Baltimore.
Pengacara Tarrio telah meminta hukuman yang jauh lebih pendek. Kelly pekan lalu menjatuhkan hukuman 18 tahun penjara kepada pemimpin sayap kanan Proud Boys lainnya, Ethan Nordean, kurang dari 27 tahun tuntutan jaksa. Hukuman penjara tersebut merupakan hukuman terlama yang dijatuhkan sejauh ini kepada terpidana pemimpin penyerangan, dengan pendiri milisi Oath Keepers Stewart Rhodes pada bulan Mei juga dijatuhi hukuman 18 tahun.
Lebih dari 1.100 orang telah ditangkap atas tuduhan terkait penyerangan Capitol, dan dari jumlah tersebut setidaknya 630 orang telah mengaku bersalah dan setidaknya 110 orang telah dihukum di persidangan. Lima orang, termasuk seorang petugas polisi, tewas selama atau segera setelah kerusuhan dan lebih dari 140 petugas polisi terluka. Capitol menderita kerusakan jutaan dolar.
Penasihat Khusus Jack Smith, yang ditugaskan untuk menyelidiki upaya yang lebih luas untuk membatalkan pemilu tahun 2020, sejak itu mendakwa Trump, kandidat terdepan dalam pencalonan presiden dari Partai Republik pada tahun 2024, karena berusaha mempertahankan kekuasaannya.