JAKARTA - Agama adalah nasihat. Itulah seuntai kalimat yang Nabi Muhammad ﷺ ucapkan kepada para sahabatnya radhiyallahu ‘anhum dalam sebuah hadits yang dikutip dari kumpulan hadits Arba’in Nawawi.
Dan benarlah perkataan Nabi ﷺ, sebagaiamana yang dapat kita lihat dari begitu banyaknya nasihat dan wasiat yang beliau sampaikan kepada kita sebagai umatnya. Nasihat kehidupan yang sepatutnya kita pegang dengan erat dan jadikan pedoman dalam kehidupan kita di dunia dan akhirat.
Salah satu nasihat mulia yang pernah Nabi Muhammad ﷺ sampaikan kepada umatnya adalah tiga nasihat yang terkandung dalam sebuah hadits, yang dicantumkan oleh Imam Nawawi rahimahullah dalam kitabnya, Al-Arba’in An-Nawawiyyah.
Hadits itu berbunyi:
عن أبي ذر جندب بن جنادة وأبي عبد الرحمن معاذ بن جبل رضي الله عنهما، عن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: <اتق الله حيثما كنت، وأتبع السيئة الحسنة تمحها، وخالق الناس بخلق حسن> رواه الترمذي
“Dari Abi Dzarr Jundub Bin Junadah dan Abi ‘Abdirrahmaan Mu’adz Bin Jabal radhiyallahu ‘anhuma, dari Rasulullah ﷺ ia bersabda: Bertakwalah kepada Allah dimanapun kalian berada, dan balaslah keburukan dengan kebaikan niscaya ia akan menghapusnya, dan bermuamalahlah dengan manusia dengan akhlak yang mulia” (H.R Tirmidzi).
Dari kutipan hadits di atas dapat kita ambil tiga untaian nasihat mulia dari Nabi kita yang mulia ﷺ, yaitu:
1. Bertakwa kepada Allah dimanapun kita berada
Disebutkan dalam kitab Fathul Qowiyyil Matiin bahwa takwa memiliki arti: menjadikan antara dirinya dan murka Allah sebuah penghalang yang melindunginya dari murka-Nya, yaitu dengan mengerjakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, serta dengan beriman dan beribadah kepada-Nya sesuai dengan syariat-Nya.
Untaian nasihat pertama yang diucapkan oleh Nabi Muhammad ﷺ adalah takwa. Hal itu karena setelah kita tahu pengertian dari takwa, tentunya kita menyadari bahwa ketakwaan diperlukan untuk setiap jenis amalan kita dimanapun dan kapanpun. Oleh karena itulah, hendaknya kita senantiasa bertakwa kepada Allah dimanapun dan kapanpun kita berada. Dalam keadaan ramai dan sepi. Ketika ada orang lain maupun ketika sedang sendiri.
2. Membalas keburukan dengan kebaikan
Jika kita melihat sebuah keburukan, atau bahkan kita menjadi pelaku dari keburukan tersebut, maka hendaknya kita balas keburukan itu dengan kebaikan.
Jika kita melakukan sebuah dosa, janganlah ikuti dosa tersebut dengan dosa-dosa lainnya, melainkan balaslah dosa tersebut dengan amalan-amalan kebaikan. Karena sejatinya amalan shalih dengan izin Allah ﷻ dapat menghapus dosa-dosa kecil.
Dan ingatlah bahwasannya taubat merupakan sebuah amalan shalih pula. Jika kita bertaubat dengan sebenar-benarnya Insyaa Allah bahkan dosa-dosa besar pun dapat diampuni oleh Allah ﷻ
3. Berakhlak yang baik kepada manusia
Rasulullah ﷺ bersabda
إنما بعثت لأتمم مكارم الأخلاق
“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan keshalihan akhlak” (H.R Al-Baihaqi).
Agama Islam tak bisa lepas dari yang namanya akhlak. Ia sudah menjadi ciri khas dari agama kita. Bagaimana tidak, bahkan Rasulullah ﷺ pun diutus dengan salah satu tujuannya adalah untuk menyempurnakan akhlak manusia.
Oleh karena itulah sebagaimana yang telah dinasihatkan oleh Nabi Muhammad ﷺ hendaknya kita senantiasa menjaga akhlak yang baik terhadap sesama manusia, kepada saudara-saudara kita umat Islam dan umat beragama lainnya. Ingatlah bahwasannya Rasulullah ﷺ menggunakan kata manusia dalam nasihatnya, hal itu berarti kita harus berakhlak yang mulia kepada seluruh manusia secara umum, siapapun manusia tersebut.
Peganglah tiga nasihat ini dalam kehidupan kita, niscaya kita akan mendapatkan kehidupan yang penuh dengan ketenangan dan keberkahan Insyaa Allah. Allahu a’lam. (Kontributor: Laksana Ibrahim/Alumni Pesantren Al Irsyad - Tengaran)