• News

Penasehat Keamanan AS dan Putra Mahkota Saudi Bahas soal Iran dan Yaman

Yati Maulana | Rabu, 12/04/2023 21:30 WIB
Penasehat Keamanan AS dan Putra Mahkota Saudi Bahas soal Iran dan Yaman Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan berbicara dalam konferensi pers di Gedung Putih di Washington, 10 November 2022. Foto: Reuters

JAKARTA - Penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan berbicara dengan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman pada Selasa dan membahas Iran serta langkah-langkah yang ditujukan untuk mengakhiri perang di Yaman, kata Gedung Putih.

Seruan itu muncul setelah Beijing baru-baru ini menengahi kesepakatan untuk memulihkan hubungan antara Arab Saudi dan Iran, kekuatan regional teratas di Timur Tengah, sebuah proses yang sebagian besar ditinggalkan oleh Amerika Serikat.

Menteri luar negeri Iran dan Arab Saudi bertemu di Beijing pekan lalu setelah sepakat untuk mengakhiri keretakan diplomatik mereka setelah bertahun-tahun permusuhan yang memicu konflik di Timur Tengah.

"Tuan Sullivan dan Putra Mahkota Salman juga membahas tren yang lebih luas menuju de-eskalasi di kawasan, sambil menggarisbawahi perlunya mempertahankan pencegahan terhadap ancaman dari Iran dan di tempat lain. Tuan Sullivan menegaskan kembali komitmen teguh Presiden (Joe) Biden untuk memastikan Iran tidak akan pernah bisa memperoleh senjata nuklir," kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan Selasa malam.

Arab Saudi dan Iran, masing-masing kekuatan Muslim Sunni dan Syiah yang dominan di Teluk, mengatakan mereka akan meluncurkan pengaturan untuk membuka kembali kedutaan dan konsulat dalam periode dua bulan yang ditetapkan dalam kesepakatan mereka yang ditengahi oleh China.

Peran Beijing dilihat oleh beberapa ahli sebagai sinyal hilangnya pengaruh Amerika Serikat dengan Arab Saudi, di tengah ketegangan antara sekutu lama atas berbagai masalah, termasuk hak asasi manusia dan pengurangan produksi minyak Saudi.

Delegasi Saudi dan Oman mengadakan pembicaraan dengan pejabat Houthi di ibukota Yaman Sanaa pada hari Minggu, ketika Riyadh mencari gencatan senjata permanen untuk mengakhiri keterlibatan militernya dalam perang yang telah berlangsung lama di negara itu.

Perang Yaman dipandang sebagai salah satu dari beberapa pertempuran proksi antara Iran dan Arab Saudi. Houthi, yang bersekutu dengan Iran, menggulingkan pemerintah yang didukung Saudi dari Sanaa pada akhir 2014, dan secara de facto menguasai Yaman utara.