• Oase

Na`udzubillah, Balasan Bagi Penduduk Madyan Menantang Diberi Azab

Rizki Ramadhani | Senin, 27/03/2023 23:31 WIB
Na`udzubillah, Balasan Bagi Penduduk Madyan Menantang Diberi Azab Ilustrasi (foto:islamparipurna)

Jakarta - Kisah nabi Syu’aib `alaihissalam disebutkan oleh Allah ﷻ dalam beberapa surah, diantaranya dalam surah Al-A’raf, surah Hud, surah Asy-Syu’ara, dan surah Al-‘Ankabut.

Mereka itulah (para Nabi) yang telah diberi petunjuk oleh Allah, maka ikutilah petunjuk mereka...” Demikianlah firman Allah Subhanahu wa ta’ala yang dinukil dalam surah Al-An’am (ke-6) ayat 90. Karenanya, untuk menambah khazanah keilmuan, kita lengkapi kisah nabi Syu’aib `alaihissalam berikut ini.

Sebagaimana yang kita ketahui bahwa nabi Syu`aib `alaihissalam diberi gelar sebagai Khathibul Anbiya’ (ahli khutbah dari kalangan para nabi) karena beliau `alaihissalam sangat fasih dalam berbicara.

Beliau `alaihissalam berdakwah kepada kaumnya. Namun penduduk Madyan menolak seruan dakwahnya. Mereka bahkan mengejek, menuduh berdusta dan mengancam, bahkan menantang didatangkan azab. Na`udzubillah.

Nabi Syu’aib `alaihissalam dan para pengikutnya tetap kokoh keimanan mereka. Beliau `alaihissalam menyerahkan segala urusan kepada Allah ﷻ yang akan memberi keputusan yang sebaik-baiknya.

Nabi yang berasal dari bangsa Arab ini juga mengingatkan kaumnya yang tetap membangkang bahwa kelak mereka akan mengetahui siapa yang akan ditimpa azab yang menghinakannya dan siapa yang berdusta.

Tidaklah Allah `Azza wa Jalla menurunkan azab kepada suatu kaum kecuali karena dosa dan kezaliman mereka yang melampaui batas.

Tibalah kedatangan waktu keputusan Allah ﷻ. Nabi Syu’aib `alaihissalam dan orang-orang yang beriman bersamanya diselamatkan Allah ﷻ dengan rahmat-Nya. Sedangkan orang yang zalim diazab hingga binasa.

Diperoleh keterangan dari Ibnu Katsir Rahimahullah, bahwa Allah ﷻ mengirimkan kemarau yang sangat ekstrim selama satu pekan. Kala itu, anginpun tidak berhembus, sehingga penduduk Madyan sangat kepanasan.

Tiba-tiba, mereka melihat awan yang dikira akan memberikan kesejukan. Maka mereka menuju ke tanah lapang dan bernaung di bawah awan tersebut.

Tatkala mereka telah berada di bawah awan, maka bergetarlah bumi yang mengguncang mereka, kemudian datanglah petir-petir yang menyambar, serta keluar suara yang menggelegar.

Penduduk Madyan yang kafir itu pun dibinasakan dalam keadaan hina, dikutuk sepanjang masa dan mendapatkan tiga azab yang ditimpakan Allah ﷻ. Ini sebagaimana firman Allah ﷻ diantaranya dalam surah Al-A’raf (ke-7) ayat 91, Asy-Syu’ara (ke-26) ayat 189 dan Hud (ke-11) ayat 94.

Penyebab azab berupa gempa, karena mereka berusaha menggoncangkan iman kaumnya untuk tetap kufur dan orang-orang yang pergi menuju nabi Syu’aib `alaihissalam.

Adapun azab berupa awan gelap yang melemparkan petir-petirnya, karena mereka sendiri yang menantang dijatuhkan gumpalan dari langit.

Sedangkan azab berupa suara keras yang menggelegar, karena mereka banyak bicara dalam rangka menentang seruan bertauhid dan berlaku baik, juga mengangkat suara serta membentak-bentak nabi Syu’aib `alaihissalam, sehingga Allah ﷻ pun menurunkan azab berupa suara keras untuk membentak mereka.

Demikianlah kisah nabi Syu’aib `alaihissalam dan kaumnya yang dibinasakan oleh Allah `Azza wa Jalla karena membangkang dari perintah Allah ﷻ.

Mengenai wafatnya Nabi Syu`aib `alaihissalam disebutkan sebelum nabi Musa `alaihissalam. Ada yang mengatakan Beliau `alaihissalam wafat pada usia 400 tahun.

Semoga keselamatan senantiasa dilimpahkan kepada Sang ahli khutbah dari kalangan para nabi ini dan kita bisa mengambil iktibar dan hikmah yang ada di dalamnya.

(Kontributor :Dicky Dewata)

FOLLOW US