• Bisnis

Investor Serbu SBR012, Hari Pertama Penawaran Tembus Rp2 Triliun!

Tri Umardini | Sabtu, 21/01/2023 14:30 WIB
Investor Serbu SBR012, Hari Pertama Penawaran Tembus Rp2 Triliun! Investor Serbu SBR012, Hari Pertama Penawaran Tembus Rp2 Triliun! (FOTO: SHUTTERSTOCK)

JAKARTA - Surat Berharga Negara (SBN) Ritel seri pertama di 2023 yakni Savings Bond Ritel atau SBR seri SBR012, langsung diserbu investor sejak hari pertama masa penawarannya Kamis (19/1/2023).

Bahkan nilai pemesanan hampir menembus Rp2 triliun di hari pertama masa penawaran.

Tingginya animo investor berinvestasi di SBR012 karena menawarkan cuan menaik di tengah gejolak pasar akibat ancaman resesi global saat ini.

Berbeda dengan SBN Ritel seri-seri sebelumnya, SBR012 diterbitan dengan dua tenor yakni tenor 2 tahun yakni SBR012-T2 dan tenor 4 tahun yakni SBR012-T4.

Dikutip dari Bareksa, Direktur Surat Utang Negara (SUN) Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Deni Ridwan mengatakan hari pertama masa penawaran SBR012 yakni SBR012-T2 dan SBR012-T4, yang dibuka pada pukul 09.00 WIB, langsung disambut secara antusias oleh masyarakat.

"Hal ini tercermin dari total pemesanan pada hari pertama sampai dengan pukul 18.30 WIB adalah sebesar Rp1,82 triliun dan jumlah investor 8.383 SID (single investor identification/SID)," kata Deni dalam keterangan tertulisnya, Senin malam (19/1/2023).

Deni menjelaskan rincian untuk pemesanan SBR012 pada hari pertama masa penawarannya berlangsung yaitu :

SBR012-T2 senilai Rp1,28 triliun, jumlah investor 5.486 SID
SBR012-T4 senilai Rp0,54 triliun, jumlah investor 2.897 SID

"Pencapaian tersebut merupakan debut yang sangat bagus mengingat target awal penerbitan SBR kali ini sebesar Rp10 triliun," ucap Deni.

Menurut Deni, berkaca dari pengalaman penerbitan SBN Ritel sebelumnya, banyak investor yang tidak berhasil mendapatkan alokasi karena kuota yg ditawarkan sudah telanjur habis.

"Calon investor diimbau untuk segera memanfaatkan kesempatan penawaran SBN Ritel melalui paltform online, sebab pelayanan pemesanan berdasarkan first come first served, siapa cepat dia dapat," Deni melanjutkan.

** Pokok-pokok Ketentuan dan Persyaratan SBR012 :

1. Periode Registrasi SBR12-T2 dan SBR012-T4
Setiap saat pada Mitra Distribusi yang telah ditetapkan

2. Masa Penawaran SBR12-T2 dan SBR012-T4
Pembukaan : 19 Januari 2023 pukul 09.00 WIB
Penutupan : 9 Februari 2023 pukul 10.00 WIB

3. Bentuk dan Karakteristik Obligasi
Obligasi Negara tanpa warkat, tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder, tidak dapat dicairkan sampai dengan jatuh tempo, kecuali pada masa pelunasan sebelum jatuh tempo (early redemption)

4. Tanggal Penetapan Hasil Penjualan
13 Februari 2023

5. Tanggal Setelmen
15 Februari 2023

6. Tanggal Jatuh Tempo
SBR12-T2: 10 Februari 2025
SBR012-T4: 10 Februari 2027

7. Minimum Pemesanan
Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah)

8. Maksimum Pemesanan
Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah)
Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah)

9. Jenis Kupon
Mengambang dengan tingkat kupon minimal (floating with floor) dengan suku bunga acuan adalah BI 7-Day Reverse Repo Rate

10. Tingkat Kupon

SBR12-T2

Tingkat kupon untuk periode 3 bulan pertama (tanggal 15 Februari 2023 - 10 Mei 2023) adalah 6,15%, berasal dari suku bunga acuan yang berlaku pada saat penetapan kupon yaitu 5,50% ditambah spread tetap 65 bps (0,65%)

Tingkat kupon berikutnya akan disesuaikan setiap 3 bulan pada tanggal penyesuaian kupon sampai dengan jatuh tempo
Penyesuaian tingkat Kupon didasarkan pada suku bunga acuan ditambah spread tetap 65 bps (0,65%).

Tingkat kupon 6,15% adalah berlaku sebagai tingkat kupon minimal (floor) dan tingkat kupon minimal tidak berubah sampai dengan jatuh tempo

SBR12-T4

Tingkat kupon untuk periode 3 bulan pertama (tanggal 15 Februari 2023 - 10 Mei 2023) adalah 6,35%, berasal dari suku bunga acuan yang berlaku pada saat penetapan kupon yaitu sebesar 5,50% ditambah spread tetap 85 bps (0,85%)

Tingkat kupon berikutnya akan disesuaikan setiap 3 bulan pada tanggal penyesuaian kupon sampai dengan Jatuh Tempo

Penyesuaian tingkat kupon didasarkan pada suku bunga acuan ditambah spread tetap 85 bps (0,85%)

Tingkat kupon 6,35% berlaku sebagai tingkat kupon minimal (floor) dan tingkat kupon minimal tidak berubah sampai dengan jatuh tempo

11. Pembayaran Kupon
Tanggal 10 setiap bulan

12. Pembayaran Kupon Pertama Kali
10 Maret 2023* (short coupon)

*Dalam hal tanggal pembayaran kupon bukan pada hari kerja, maka pembayaran kupon dilakukan pada hari kerja berikutnya tanpa kompensasi bunga

13. Periode Pengajuan Early Redemption

SBR12-T2
Pembukaan : 26 Februari 2024 pukul 09.00 WIB
Penutupan : 5 Maret 2024 pukul 15.00 WIB

SBR12-T4
Pembukaan : 24 Februari 2025 pukul 09.00 WIB
Penutupan : 4 Maret 2025 pukul 15.00 WIB

14. Tanggal Setelmen Early Redemption
SBR12-T2: 11 Maret 2024
SBR12-T4: 10 Maret 2025

15. Nilai Maksimal Early Redemption

50% dari setiap transaksi pembelian yang telah dilakukan pada masing-masing mitra distribusi

Sumber : DJPPR Kemenkeu

"Ingat kata pepatah, Penyesalan biasanya datang di akhir, kalau di awal namanya Pemesanan Pemesanan SBR012, Pilihan Berharga untuk Tetap Bahagia," kata Deni.

** Imbal Hasil SBR012

Sebelum masa penawaran SBR012 berjalan, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan menetapkan imbal hasil atau kupon SBR012-T2 yang memiliki tenor 2 tahun ialah 6,15% per tahun dan SBR012-T4 yang bertenor 4 tahun menawarkan kupon 6,35% per tahun, yang merupakan kupon minimal. Sebab imbal hasil SBR012 bersifat mengambang dengan batas minimal (floating with floor).

Dibandingkan suku bunga acuan Bank Indonesia, yakni BI 7 Days Reverse Repo Rate yang saat ini di level 5,5%, maka selisih (spread) imbal hasilnya 0,65% untuk SBR012-T2 dan 0,85% untuk SBR012-T4.

Artinya imbal hasil atau kupon SBR012 bisa naik saat suku bunga BI naik, namun tidak bisa turun lebih rendah dari batas minimal, saat suku bunga BI turun.

Setelah dipotong pajak 10%, maka kupon atau imbal hasil bersih SBR012-T2 jadi 5,535% dan kupon bersih SBR012-T4 jadi 5,715% per tahun.

Imbal hasil SBR012 ini jauh lebih tinggi dari bunga deposito bank-bank besar nasional yang pada awal Januari 2023 di kisaran 2-3% per tahun untuk nilai deposito hingga Rp100 miliar dengan tenor 1 tahun.

Setelah dipotong pajak 20%, maka bunga bersih deposito bank di kisaran 1,6% hingga 2,4% per tahun. (*)

 

FOLLOW US