JAKARTA - Pemerintah India telah meminta negara-negara bagian di negara itu untuk tetap waspada terhadap setiap varian baru virus corona dan mendesak orang-orang untuk memakai masker di daerah ramai, mengutip peningkatan kasus COVID-19 di China dan bagian lain dunia.

Menteri Kesehatan Mansukh Mandaviya bertemu dengan pejabat senior pemerintah pada hari Rabu untuk membahas masalah tersebut, dengan semua yang hadir mengenakan masker - sebuah praktik yang tidak diwajibkan di sebagian besar negara selama beberapa bulan.

"COVID belum berakhir. Saya sudah mengarahkan semua pihak untuk waspada dan memperkuat pengawasan," katanya di Twitter. "Kami siap untuk mengelola situasi apa pun."

China mengalami lonjakan infeksi setelah mengakhiri pembatasan ketat, sementara data dari Organisasi Kesehatan Dunia menunjukkan infeksi telah meningkat di negara-negara seperti Jepang, Korea Selatan, dan Amerika Serikat dalam beberapa hari terakhir.

Pemerintah India telah meminta semua negara bagian untuk memastikan bahwa sampel kasus positif dikirim ke 54 laboratorium pengurutan genom yang ditunjuk negara itu.

"Latihan semacam itu akan memungkinkan deteksi tepat waktu dari varian yang lebih baru, jika ada," tulis Menteri Kesehatan Rajesh Bhushan dalam sebuah surat kepada negara bagian pada hari Selasa.

Beberapa pemimpin oposisi dan pengguna Twitter di India menyerukan penangguhan penerbangan ke dan dari China. Sebuah sumber pemerintah, yang tidak berwenang berbicara kepada media dan menolak disebutkan namanya, mengatakan tidak ada rencana seperti itu.

Penyiar India Today mengatakan, mengutip sumber, bahwa pihak berwenang akan secara acak menguji kedatangan internasional di bandara. Seorang juru bicara kementerian kesehatan tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Mandaviya juga meminta peserta pawai lintas negara yang diselenggarakan oleh partai oposisi Kongres untuk memastikan mereka divaksinasi dan mengikuti langkah-langkah keamanan seperti memakai masker.

Dengan lebih dari 44 juta kasus COVID hingga saat ini, India telah melaporkan kasus terbanyak di dunia setelah Amerika Serikat. Namun, jumlah infeksi yang dikonfirmasi telah turun tajam dalam beberapa bulan terakhir, dengan sekitar 1.200 kasus dilaporkan setiap minggu saat ini.