• News

Kalah dari Lula, Pengadilan Pemilu Brasil Menolak Pengaduan Bolsonaro

Yati Maulana | Jum'at, 25/11/2022 09:01 WIB
Kalah dari Lula, Pengadilan Pemilu Brasil Menolak Pengaduan Bolsonaro Pendukung Presiden Brasil Jair Bolsonaro bereaksi di samping gambar Bolsonaro di luar rumahnya, di Rio de Janeiro, Brasil 30 Oktober 2022. Foto: Reuters

JAKARTA - Kepala pengadilan pemilihan Brasil Alexandre de Moraes pada hari Rabu menolak pengaduan dari sekutu Presiden Jair Bolsonaro untuk menantang pemilihan presiden, yang petahana kalah dengan selisih kecil, menurut dokumen pengadilan.

Mantan Presiden sayap kiri Luiz Inacio Lula da Silva mengalahkan Bolsonaro dalam pemilihan putaran kedua 30 Oktober, menandai kebangkitan yang menakjubkan bagi mantan presiden sayap kiri dan akhir dari pemerintahan sayap kanan Brasil dalam beberapa dekade.

Margin kemenangan Lula kurang dari dua poin persentase.

Moraes, yang menjabat sebagai hakim Mahkamah Agung, juga mendenda partai-partai dalam koalisi Bolsonaro hingga 22,9 juta reais ($4,27 juta) untuk apa yang digambarkan pengadilan sebagai litigasi dengan itikad buruk, dokumen itu menunjukkan.

Pada hari Selasa, Partai Liberal (PL) Bolsonaro mengajukan pengaduan untuk menggugat hasil pemilu dengan mengklaim beberapa mesin pemungutan suara elektronik cacat dan suara tersebut harus dibatalkan, sebuah argumen yang ditanggapi dengan skeptis oleh otoritas pemilu.

Berdasarkan ketentuan keputusan pengadilan pemilihan hari Rabu, dana politik untuk partai koalisi presiden diperintahkan diblokir sampai denda dibayarkan. Putusan itu juga memerintahkan penyelidikan atas penyalahgunaan struktur dan dana partai oleh ketua PL Valdemar da Costa Neto.

Dalam putusan tersebut, Moraes menggambarkan tantangan tersebut sebagai "ofensif" terhadap norma-norma demokrasi, menambahkan bahwa hal itu berusaha untuk mendorong gerakan kriminal dan anti-demokrasi.

"Kotak suara menghasilkan file yang memungkinkan untuk mengidentifikasi dengan tepat peralatan yang digunakan. Ketika salah satu dari mekanisme ini berhenti bekerja, yang lain menggantinya, tanpa memengaruhi ketertelusuran dan kemungkinan mengidentifikasi kotak suara," menurut keputusan tersebut.

Pakar pemilu dan analis politik mengecam tantangan pemilu dari sekutu Bolsonaro sebagai hal yang lemah, meskipun itu masih bisa memicu para pendukung yang telah memprotes kekalahannya di tempat pemungutan suara.

FOLLOW US