• News

25 November Hari Guru Nasional, Perjuangan Guru Pribumi di Masa Penjajahan Hindia Belanda

Tri Umardini | Jum'at, 25/11/2022 08:30 WIB
25 November Hari Guru Nasional, Perjuangan Guru Pribumi di Masa Penjajahan Hindia Belanda Ilustrasi guru mengajar di sekolah daerah terpencil. 25 November Hari Guru Nasional, Perjuangan Guru Pribumi di Masa Penjajahan Hindia Belanda. (FOTO: HO/PUTRI SARASWATI)

JAKARTA - Hari Guru Nasional atau HGN diperingati di Indonesia pada 25 November setiap tahun.

Guru memiliki kedudukan dan peranan yang sangat penting dalam pelaksanaan pembangunan nasional, khususnya dalam pengembangan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia.

Adanya Hari Guru Nasional menjadi bentuk penghormatan dan penghargaan kepada seluruh guru di Indonesia.

** Sejarah Hari Guru Nasional

Hari Guru Nasional ditetapkan Presiden Soeharto melalui Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994 tentang Hari Guru Nasional pada 25 November 1994.

Tanggal ini dipilih karena merupakan hari ulang tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).

Tahun ini, tema peringatan Hari Guru Nasional 2022 adalah “Serentak Berinovasi, Wujudkan Merdeka Belajar”.

Sejarah Hari Guru 2022 Hari Guru pertama kali dicetuskan karena adanya perjuangan dari organisasi guru pribumi di masa penjajahan Hindia Belanda, yakni Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB).

PGHB sendiri didirikan pada 1912 di masa pemerintahan Hindia Belanda.

Organisasi ini beranggotakan kepala sekolah, guru bantu, guru desa, sampai perangkat sekolah lainnya. Mereka bertugas di sekolah desa serta sekolah rakyat.

Tujuan didirikannya PGHB pada saat itu adalah untuk memperjuangkan nasib para anggota, walaupun dengan latar pendidikan yang berbeda-beda.

Sayang, perjuangan yang dilakukannya tidak berjalan mulus karena banyak tantangan yang harus dihadapi.

Semakin berkembangnya PGHB pada masa itu, mendorong munculnya berbagai organisasi guru baru, seperti Persatuan Guru Bantu (PGB), Perserikatan Guru Ambachtsschool (PGAS), serta organisasi guru berbasis keagamaan atau kebangsaan, seperti Christelijke Onderwijs Vereneging (COV) dan Katolieke Onderwijsbond (KOB).

Organisasi yang baru didirikan tersebut juga mempunyai tujuan yang sama. yaitu untuk memperjuangkan persamaan hak dan posisi mereka terhadap Pemerintah Hindia Belanda.

Dua dekade berselang, pada 1932, nama PGHB diubah menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI).

Perubahan nama tersebut membuat pihak Belanda terkejut, karena kata “Indonesia” sangat mencerminkan semangat kebangsaan yang tidak disukai oleh Pemerintah Hindia Belanda.

Padahal, kata “Indonesia” ini sangat didambakan oleh guru dan bangsa Indonesia.

Semangat perjuangan para guru yang dilakukan untuk memperjuangkan nasib mereka telah memuncak menjadi perjuangan nasional dengan teriakan “merdeka”

Sayangnya, pada zaman pendudukan Jepang, segala organisasi dilarang dan sekolah ditutup, sehingga PGI tidak dapat lagi melakukan aktivitas.

Namun, semangat proklamasi 17 Agustus 1945 menjadi dasar PGI untuk menggelar Kongres Guru Indonesia pada 24-25 November 1945 di Surakarta.

Sejarah Hari Guru pun dimulai melalui kongres tersebut. Seluruh organisasi dan kelompok guru yang didasarkan atas perbedaan, seperti pendidikan, agama, dan sebagainya sepakat untuk dihapus.

Di dalam kongres inilah, tepatnya pada 25 November 1945, PGRI didirikan.

** Sejak Kapan Ada Hari Guru?

Sejak kongres tersebut, semua guru Indonesia menyatakan bersatu dalam sebuah wadah bernama Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).

Sebagai penghormatan kepada para guru, pemerintah kemudian menetapkan hari lahir PGRI tersebut sebagai Hari Guru Nasional yang diperingati setiap tahun. (*)

FOLLOW US