• News

Ikuti Pendahulunya, PM Inggris Baru Sunak Janjikan Bantuan Bagi Ukraina

Yati Maulana | Senin, 21/11/2022 16:01 WIB
Ikuti Pendahulunya, PM Inggris Baru Sunak Janjikan Bantuan Bagi Ukraina Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy berjabat tangan dengan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak di Kyiv, Ukraina 19 November 2022. Foto: Reuters

JAKARTA - Perdana Menteri baru Inggris Rishi Sunak melakukan kunjungan pertamanya ke Kyiv pada hari Sabtu lalu dan berjanji untuk melanjutkan dukungan kuat untuk Ukraina yang menjadi fokus pendahulunya, dan menyediakan paket pertahanan udara baru untuk membantu menembak jatuh drone Rusia.

"Inggris tahu apa artinya memperjuangkan kebebasan," kata Sunak di Twitter. "Kami bersamamu sepanjang jalan."

Sunak mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Inggris akan memberikan paket baru senilai 50 juta pound ($60 juta) yang mencakup senjata anti-pesawat dan teknologi seperti radar untuk melawan serangan drone. Inggris juga mengatakan akan meningkatkan pelatihan yang diberikannya kepada angkatan bersenjata Ukraina.

"Sementara angkatan bersenjata Ukraina berhasil memukul mundur pasukan Rusia di darat, warga sipil dibombardir secara brutal dari udara," kata Sunak dalam pernyataannya.

“Kami hari ini menyediakan pertahanan udara baru, termasuk senjata anti-pesawat, radar dan peralatan anti-drone, dan meningkatkan dukungan kemanusiaan untuk menghadapi musim dingin yang dingin dan keras di masa depan.”

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy memposting video pada hari Sabtu dari dua pertemuan di Kyiv, dan dia menyambut baik dukungan berkelanjutan dari London. "Dengan teman-teman seperti Anda di sisi kami, kami yakin akan kemenangan kami. Kedua negara kami tahu apa artinya membela kebebasan," cuit Zelenskiy.

Sunak, mantan menteri keuangan, mulai menjabat bulan lalu setelah jabatan perdana menteri Liz Truss yang berumur pendek. Dia dan pendahulunya Boris Johnson sama-sama menjadikan dukungan publik untuk Ukraina sebagai bagian penting dari agenda mereka, sebuah janji yang dipertahankan Sunak.

Rusia semakin menargetkan infrastruktur energi Ukraina dengan serangan jarak jauh sejak bulan lalu, termasuk menggunakan apa yang menurut Kyiv adalah drone buatan Iran, di mana Ukraina mencari pertahanan udara dari Barat.

FOLLOW US