• News

Taiwan Gelar Pawai Terbesar Asia Timur, Rayakan Keragaman dan Kesetaraan

Yati Maulana | Selasa, 01/11/2022 16:01 WIB
Taiwan Gelar Pawai Terbesar Asia Timur, Rayakan Keragaman dan Kesetaraan Orang-orang memegang bendera pelangi raksasa selama parade kebanggaan di Taipei, Taiwan, 29 Oktober 2022. Foto: Reuters

JAKARTA - Sekitar 120.000 orang, banyak yang membawa bendera pelangi, berbaris melalui ibu kota Taiwan, Taipei, pada hari Sabtu untuk merayakan kesetaraan LGBTQ+ dalam pawai Kebanggaan terbesar di Asia timur.

Taiwan melegalkan pernikahan sesama jenis pada tahun 2019 yang pertama di Asia, dan bangga dengan reputasinya sebagai benteng hak LGBTQ+ dan liberalisme.

Jalan-jalan hujan di pusat Taipei dipenuhi untuk parade tahunan, yang ke-20 sejak dimulai dan termasuk penari go-go dan ratu drag di belakang truk yang dihias dengan warna-warni, bergabung dengan beberapa anggota senior Partai Progresif Demokratik (DPP) yang berkuasa.

"Saya sangat bangga Taiwan memiliki Pride," kata pekerja sosial Chang Chi, 28, yang ikut bersama pacarnya. "Taiwan adalah tempat pertama di mana pernikahan sesama jenis dilegalkan di Asia. Itu tidak mungkin di banyak negara. Taiwan adalah tempat di mana Anda bisa menjadi diri sendiri."

Penyelenggara menempatkan jumlah peserta di 120.000, beberapa di antaranya juga membawa bendera dan spanduk untuk mendukung Tibet, Hong Kong dan Ukraina.

Presiden Tsai Ing-wen, dalam pesan dukungan Facebook untuk pawai Kebanggaan, mengatakan orang-orang hampir tidak dapat membayangkan 20 tahun yang lalu bahwa Taiwan akan memimpin jalan dalam melegalkan pernikahan sesama jenis di Asia.

"Sekarang, bisa memilih pernikahan adalah sesuatu yang kebanyakan orang anggap biasa," tulisnya.

Acara itu berlangsung satu bulan sebelum pemilihan walikota Taiwan, ujian utama dukungan untuk DPP dan oposisi utama Kuomintang (KMT) menjelang pemilihan presiden dan parlemen pada awal 2024.

Mantan Wakil Presiden Chen Chien-jen memimpin delegasi DPP bersama dengan kandidat walikota Taipei Chen Shih-chung, yang mengawasi perjuangan Taiwan melawan COVID-19 ketika dia menjadi menteri kesehatan, berbaris di belakang spanduk bertuliskan "demokrasi mendukung gay".

Keterbukaan Taiwan pada isu-isu LGBTQ+ sangat kontras dengan tetangga raksasanya China, yang telah meningkatkan tekanan militer untuk menegaskan klaim kedaulatannya atas pulau itu.

Sementara hubungan sesama jenis tidak ilegal di China, pernikahan sesama jenis adalah, dan pemerintah telah menindak penggambaran orang-orang LGBTQ+ di media dan penggunaan media sosial oleh komunitas.

FOLLOW US