JAKARTA - Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Administrasi Sekretariat Jenderal MPR, Siti Fauziah, SE, MM, menyebutkan salah satu rangkaian kegiatan dalam konferensi internasional MPR Dunia adalah historical walk para delegasi peserta konferensi internasional dari Hotel Savoy menuju Gedung Merdeka, tempat acara pembukaan konferensi internasional pada Selasa, 25 Oktober 2022.
“Para delegasi peserta konferensi internasional MPR Dunia ingin mengingat sekaligus mengulang kembali ketika delegasi peserta Konferensi Asia Afrika tahun 1955 berjalan kaki dari Hotel Savoy menuju Gedung Merdeka, tempat KAA,” kata Siti Fauziah dalam keterangannya, Selasa (25/10/2022).
Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) menyelenggarakan Konferensi Internasional Ketua Majelis Permusyawaratan, Majelis Syura dari Negara-Negara Anggota Organisasi Kerja Sama Islam (International Conference of Speakers of Consultative Assembly, Shura Council or Other Similar Names of The Organization of Islamic Cooperation Member States). Konferensi internasional yang digelar MPR RI ini berlangsung di Bandung, pada 24-26 Oktober 2022.
Konferensi internasional ini diikuti sebanyak 15 negara termasuk Indonesia dan dua lembaga internasional, yaitu PUIC (Parliamentary Union of the OIC Member States) dan MWL (Muslim World League, Liga Muslim Dunia). Negara-negara itu adalah Saudi Arabia, Aljazair, Bahrain, Mesir, iran, Irak, Maroko, Mozambik, Jordania, Malaysia, Pakistan, Palestina, Turki, Yaman. Konferensi internasional ini dalam rangka pembentukan Forum MPR Dunia atau nama lainnya yang nanti disepakati delegasi, ungkap Siti Fauziah.
Dengan alasan historis, MPR sengaja memilih Gedung Merdeka, Kota Bandung, sebagai tempat penyelenggaraan konferensi internasional ini. Gedung Merdeka menjadi gedung bersejarah tempat penyelenggaraan KAA tahun 1955. “Konferensi internasional ini ingin mengembalikan semangat dan spirit KAA. Gedung Merdeka kembali mengulang sejarah dan menjadi pusat perhatian dunia,” ujarnya.