• Oase

Segera Jauhkan Diri dari Berburuk Sangka

Rizki Ramadhani | Kamis, 29/09/2022 13:30 WIB
Segera Jauhkan Diri dari Berburuk Sangka Ilustrasi teman berburuk sangka (foto:viva)

Jakarta - Mungkin pernah kita menyaksikan orang yang melakukan atau memiliki sifat buruk sangka (su’udzhan). Bahkan mungkin kita pun pernah melakukan hal yang sangat tercela ini.

Syariat Islam dengan tegas melarang perbuatan ini. Berburuk sangka dapat meretakkan dan memutuskan hubungan pertemanan dan persaudaraan.

Sudah semestinya kita menjauhi sifat dan perilaku berburuk sangka. Memohon perlindungan kepada Allah ﷻ dan menjauhi bahkan menghilangkan benih-benih perasaan buruk sangka di dalam hati. Dengan demikian maka setan tidak mampu menjerumuskan kita melakukan perbuatan yang hina ini.

Kita perlu juga untuk memahami berbagai dampak kerugian melakukan atau memiliki sifat berburuk sangka, baik dalam kehidupan di dunia maupun di akhirat. Beberapa kerugian dari berburuk sangka, diantaranya adalah berdosa.

Allah ﷻ berfirman dalam surah Al-Hujurat (ke-49) ayat 12,

"Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa. …Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah Maha Penerima Tobat, Maha Penyayang."

Kerugian berikutnya adalah dinilai pembicaraan yang paling dusta. Apa yang diutarakan dari orang yang berburuk sangka kepada orang lain merupakan suatu kedustaan yang besar.

Rasulullah ﷺ bersabda, “Jauhilah oleh kalian prasangka, sebab prasangka itu pembicaraan yang paling dusta.” (Muttafaqun alaihi).

Selain itu, berburuk sangka akan melahirkan berbagai sifat buruk. Berbagai sifat buruk yang akan muncul diantaranya adalah ghibah, kebencian, hasad, dan menjauhi hubungan dengan orang lain.

Renungkanlah hadits Rasulullah ﷺ tentang hal ini, “Kejujuran mengantarkan pada kebaikan, dan kebaikan mengantarkan ke surga. Seseorang yang senantiasa berkata jujur akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Sedangkan kedustaan, mengantarkan pada kedurhakaan, dan kedurhakaan mengantarkan ke neraka. Seseorang yang senantiasa berkata dusta akan dicatat di sisi Allah sebagai pendusta.” (Muttafaq ‘alaih).

Dari hadits di atas, maka kita dapat mengetahui bahwa berburuk sangka bisa berkembang pada berbagai dosa baru sebagai kelanjutannya. Ini berarti kebaikan dan kejujuran akan mengantarkan kita pada kebaikan yang banyak dan dosa serta keburukan akan mengantarkan kita pada dosa-dosa berikutnya yang lebih besar lagi dengan dampak negatif yang semakin banyak.

Semoga Allah ﷻ menjauhkan kita dari sikap berburuk sangka. (Kontributor : Dicky Dewata)

FOLLOW US