• News

Boeing Berencana Pasarkan Ulang Jet 737 MAX bagi Maskapai China

Yati Maulana | Jum'at, 16/09/2022 16:01 WIB
Boeing Berencana Pasarkan Ulang Jet 737 MAX bagi Maskapai China Pesawat jenis Boeing 737 Max ini sudah lebih dulu dikandangkan di China setelah kecelakaan maut di Indonesia dan Ethiopia. Foto: Reuters

JAKARTA - Boeing (BA.N) akan mulai memasarkan ulang pesawat 737 MAX jet yang diperuntukkan bagi pelanggan China, karena tidak dapat menunggu tanpa batas waktu sementara ketegangan politik antara Amerika Serikat dan China menghambat pengiriman, kata eksekutif puncak perusahaan pada hari Kamis.

Chief Executive Dave Calhoun dan Chief Financial Officer Brian West membahas perlunya memasarkan ulang beberapa pesawat di acara terpisah.

"Kami telah menunda keputusan tentang pesawat-pesawat itu untuk waktu yang lama. Kami tidak dapat menunda keputusan itu selamanya. Jadi kami akan mulai memasarkan ulang beberapa pesawat itu," kata West pada konferensi Morgan Stanley.

Calhoun, berbicara kepada wartawan di sela-sela acara penerbangan di Washington, menyatakan pesimisme tentang melanjutkan pengiriman di China.

Mengenai kebutuhan untuk memasarkan ulang beberapa jet, dia berkata, "Kami akan melakukannya dengan sangat lambat karena saya ingin melindungi pelanggan kami di China tetapi Anda tidak bisa menunggu selamanya. Anda harus memindahkan mereka dan ada pasar besar."

Saham Boeing naik 1,8% karena berita tersebut.

Boeing mengatakan pada bulan Juli bahwa mereka memiliki sekitar 290 pesawat yang tidak terkirim dan sekitar setengahnya ditujukan untuk pelanggan China

Pemerintahan Biden telah mengkritik China karena mencegah pembelian Boeing. Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo mengatakan tahun lalu bahwa pemerintah China mencegah maskapai penerbangan domestiknya membeli "puluhan miliar dolar" pesawat Boeing.

Calhoun mengatakan melanjutkan pengiriman di China sangat penting untuk masa depan Boeing, tetapi mengatakan prospek untuk menjual pesawat ke China dalam jangka dekat, satu atau dua tahun, negatif.

Tapi dia berkata, "Saya pikir kita akan kembali ke sana suatu hari nanti, saya hanya tidak berpikir itu kencan segera." Dia mengatakan dia pikir pemerintahan Biden ingin membantu.
Calhoun mengatakan dia tidak melihat permintaan pesawat melambat. "Ini cukup kuat."