• News

Sri Lanka Setujui Kapal Survei China Berlabuh di Pelabuhannya

Yati Maulana | Minggu, 14/08/2022 17:03 WIB
Sri Lanka Setujui Kapal Survei China Berlabuh di Pelabuhannya Pekerja berjalan melewati penimbunan untuk Kota Pelabuhan Kolombo, yang dikembangkan oleh China Harbour Engineering Co., sebuah unit dari China Communications Construction Co., di Kolombo, Sri Lanka, pada Jumat, 30 Maret 2018.(foto: Bloomberg/ japan-forward.com)

JAKARTA - Sri Lanka mengatakan pada hari Sabtu bahwa pihaknya telah menyetujui kapal survei China Yuan Wang 5 berlabuh di pelabuhan paling selatannya, Hambantota, yang dikelola China. Kapal akan berlabuh pada 16 Agustus, meskipun ada kekhawatiran keamanan yang dikemukakan oleh negara tetangga India dan Amerika Serikat.

Analis keamanan asing menggambarkan Yuan Wang 5 sebagai salah satu kapal pelacak ruang angkasa generasi terbaru China, yang digunakan untuk memantau peluncuran satelit, roket, dan rudal balistik antarbenua.

Baik Cina dan India telah mencoba untuk memperluas pengaruh mereka di Sri Lanka, yang menghadapi krisis ekonomi terburuk dalam sejarah pasca-kemerdekaannya.

India telah memberikan lebih banyak bantuan ke Sri Lanka tahun ini daripada negara lain mana pun. Tetapi China khawatir saingannya yang lebih besar dan lebih kuat, China, akan menggunakan pelabuhan Hambantota di dekat rute pelayaran utama Asia-Eropa sebagai pangkalan militer.

Sri Lanka secara resmi menyerahkan kegiatan komersial di pelabuhan itu kepada sebuah perusahaan China pada 2017 dengan sewa 99 tahun setelah berjuang untuk membayar utangnya.

Pentagon mengatakan kapal Yuan Wang dioperasikan oleh Pasukan Dukungan Strategis Tentara Pembebasan Rakyat.

Pada hari Jumat, India menolak klaim bahwa mereka telah menekan Sri Lanka untuk menolak kapal itu. "Kami menolak dengan tegas `sindiran` dan pernyataan semacam itu tentang India. Sri Lanka adalah negara berdaulat dan membuat keputusan independennya sendiri," kata Arindam Bagchi, juru bicara kementerian luar negeri.

India, yang berusaha memperluas pengaruhnya di Sri Lanka yang dilanda krisis setelah China melakukan terobosan di sana, mengatakan bahwa pihaknya mengetahui laporan tentang rencana kunjungan kapal China ke pelabuhan Sri Lanka yang dibangun dengan uang dari Beijing.

"Pemerintah dengan hati-hati memantau setiap perkembangan yang berkaitan dengan keamanan dan kepentingan ekonomi India, dan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk melindungi mereka," kata juru bicara kementerian luar negeri India Arindam Bagchi dalam jumpa pers mingguan. "Saya pikir itu harus menjadi pesan yang jelas."
Dia tidak mengatakan tindakan apa yang diambil India dan kepada siapa pesan itu ditujukan.

Seorang pejabat pemerintah Sri Lanka mengatakan kepada Reuters dengan syarat anonim bahwa diplomat India di Kolombo telah mengajukan protes lisan kepada kementerian luar negeri Sri Lanka pada hari Senin.

Sementara China mengatakan bahwa pihaknya berharap "pihak terkait" akan menahan diri untuk tidak mengganggu kegiatan maritimnya yang sah, setelah New Delhi menyuarakan keprihatinan atas rencana kunjungan kapal militer China ke sebuah pelabuhan di tetangga selatan India, Sri Lanka.

India khawatir bahwa pelabuhan Hambantota yang dibangun dan disewa China akan digunakan oleh China sebagai pangkalan militer di halaman belakang India. Pelabuhan senilai $1,5 miliar itu berada di dekat jalur pelayaran utama dari Asia ke Eropa.

FOLLOW US