• Bisnis

Terus Berlanjut, Kuota Pemesanan SBR011 Naik Jadi Rp12 Triliun

Tri Umardini | Selasa, 14/06/2022 10:01 WIB
Terus Berlanjut, Kuota Pemesanan SBR011 Naik Jadi Rp12 Triliun Terus Berlanjut, Kuota Pemesanan SBR011 Naik Jadi Rp12 Triliun. (FOTO: SHUTTERSTOCK

JAKARTA - Investor yang memesan SBR011 terus berlanjut. Kini kuota nasional pemesanan Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR011 kembali ditambah.

Pemerintah menaikkan kuota pemesanan jadi Rp12 triliun dari sebelumnya Rp11 triliun pada Senin sore (13/6/2022).

Penambahan kuota tersebut seiring tingginya minat investor memborong Surat Berharga Negara (SBN) Ritel seri ketiga di 2022 tersebut.

Dikutip dari Bareksa.com, nilai pemesanan SBR011 hingga Selasa pagi (14/6/2022) menembus Rp11,12 triliun atau merealisasi 92,7 persen dari target penjualan Rp12 triliun.

Sisa kuota pemesanan Rp870 miliar dengan masa penawaran tinggal 2 hari hingga ditutup pada Kamis, 16 Juni 2022 pukul 10.00 WIB.

Sebelumnya, saat peluncuruan SBR011 pada 25 Mei 2022 lalu, pemerintah menyampaikan target awal penjualan SBR011 senilai Rp5 triliun.

Dengan begitu nilai pemesanan SBR011 telah mencapai lebih dari dua kali lipat dari target awal penjualan.

Nilai pemesanan SBR011 juga telah memecahkan rekor tertinggi baru penjualan SBN Ritel non tradable (yang tidak bisa diperdagangkan). Sebelumnya rekor tertinggi penjualan SBN Ritel non tradable dipegang oleh SBR010 yang senilai Rp7,5 triliun.

Direktur Surat Utang Negara (SUN) Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Deni Ridwan menyatakan SBR011 sangat menarik termasuk bagi investor pemula sekalipun yang cenderung menghindari risiko dalam berinvestasi.

"Dengan fitur floating with floor, investasi yang mereka tanamkan akan terlindungi dari gerusan inflasi," kata Deni kepada Bareksa, akhir April 2022.

Untuk berinvestasi di SBR011, investor hanya membutuhkan modal minimum Rp1 juta dengan batas maksimal pembelian Rp2 miliar atau 2.000 unit per investor.

15 Pokok dan Persyaratan SBR011

Rincian pokok-pokok ketentuan dan persyaratan SBR011 adalah sebagai berikut :

1. Periode Registrasi
Setiap saat pada Mitra Distribusi yang telah ditetapkan

2. Masa Penawaran
Pembukaan : 25 Mei 2022 pukul 09.00 WIB
Penutupan : 16 Juni 2022 pukul 10.00 WIB

3. Bentuk dan Karakteristik Obligasi
- Obligasi Negara tanpa warkat; Tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder; Tidak dapat dicairkan sampai dengan jatuh tempo, kecuali pada masa
- Pelunasan Sebelum Jatuh Tempo (Early Redemption)

4. Tanggal Penetapan Hasil Penjualan
20 Juni 2022

5. Tanggal Setelmen
22 Juni 2022

6. Tanggal Jatuh Tempo
10 Juni 2024

7. Minimum Pemesanan
Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah)

8. Maksimum Pemesanan
Rp2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah)

9. Jenis Kupon
Mengambang dengan tingkat kupon minimal (floating with floor) dengan suku bunga acuan adalah BI 7-Day Reverse Repo Rate.

10. Tingkat Kupon
- Tingkat Kupon untuk periode 3 bulan pertama (tanggal 22 Juni 2022 s.d. 10 September 2022) adalah sebesar 5,50%, berasal dari suku bunga acuan yang berlaku pada saat penetapan kupon yaitu sebesar 3,50% ditambah spread tetap 200 bps (2,00%).

- Tingkat Kupon berikutnya akan disesuaikan setiap 3 bulan pada Tanggal Penyesuaian Kupon sampai dengan Jatuh Tempo.

- Penyesuaian Tingkat Kupon didasarkan pada suku bunga acuan (BI-7DRR Rate) ditambah spread tetap 200 bps (2,00%).

- Tingkat kupon sebesar 5,50% adalah berlaku sebagai tingkat kupon minimal (floor) dan tingkat kupon minimal tidak berubah sampai dengan jatuh tempo.

11. Pembayaran Kupon

Tanggal 10 setiap bulan

12. Pembayaran Kupon Pertama Kali
10 Agustus 2022* (long coupon)

*Dalam hal tanggal pembayaran kupon bukan pada hari kerja, maka pembayaran kupon dilakukan pada hari kerja berikutnya tanpa kompensasi bunga.

13. Periode Pengajuan Early Redemption
Pembukaan: 26 Juni 2023 pukul 09.00 WIB
Penutupan: 4 Juli 2023 pukul 15.00 WIB

14. Tanggal Setelmen Early Redemption
10 Juli 2023

15. Nilai Maksimal Early Redemption
50% dari setiap transaksi pembelian yang telah dilakukan pada masing-masing Mitra Distribusi

Kupon atau imbal hasil SBR011 ditetapkan minimal 5,5 persen, dengan fitur floating with floor (mengambang dengan batas minimal).

Dibandingkan suku bunga acuan Bank Indonesia, yakni BI 7 Days Reverse Repo Rate yang saat ini di level 3,5 persen, maka selisih (spread) imbal hasilnya 2 persen.

Kupon 5,5 persen berlaku sebagai kupon minimal SBR011. Sehingga jika nantinya suku bunga acuan BI naik, maka imbal hasil SBR011 berpeluang naik dengan spread tetap 2 persen.

Adapun jika suku bunga BI turun lebih rendah dari 3,5 persen, maka kupon SBR011 tidak akan lebih rendah dari batas minimal 5,5 persen. (*)

 

FOLLOW US