JAKARTA - Kremlin mengatakan pada hari Rabu bahwa sanksi Barat terhadap Moskow harus dicabut sebelum gandum Rusia dapat dikirim ke pasar internasional.
"Presiden (Vladimir) Putin mengatakan bahwa agar volume biji-bijian Rusia dapat dikirim ke pasar internasional, sanksi langsung dan tidak langsung terhadap Rusia harus dicabut," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan melalui panggilan konferensi.
Dia mengatakan, sanksi yang dijatuhkan Barat sebagai tanggapan atas invasi Rusia ke Ukraina, mempengaruhi asuransi pengiriman, pembayaran, dan akses ke pelabuhan Eropa.
Peskov juga menambahkan bahwa tidak ada diskusi substantif tentang pencabutan mereka yang sedang berlangsung.
Ukraina dan Rusia bersama-sama menyumbang hampir sepertiga dari pasokan gandum global, sementara Rusia juga merupakan eksportir pupuk utama dan Ukraina pemasok utama minyak jagung dan bunga matahari.
Ekspor gandum Ukraina telah dihentikan oleh blokade Rusia terhadap pelabuhan Laut Hitamnya, tetapi Moskow menyalahkan situasi tersebut pada kegagalan Ukraina untuk membersihkan ranjau dari pelabuhan.
Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov mengatakan pada hari Rabu bahwa tanggung jawab ada di Ukraina untuk menyelesaikan masalah dengan pengiriman biji-bijian dengan mengurangi pendekatan ke pelabuhannya, dan bahwa Moskow tidak perlu mengambil tindakan karena telah membuat komitmen yang diperlukan.
Peskov dan Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov keduanya menuduh bahwa ekspor gandum Ukraina hanya merupakan sebagian kecil dari pasar global.
"Sejauh yang kami tahu, biji-bijian jauh lebih sedikit daripada yang dikatakan orang Ukraina," kata Peskov. "Tidak perlu melebih-lebihkan pentingnya cadangan biji-bijian ini dari sudut pandang dampaknya terhadap pasar internasional."
Lavrov menuduh Barat membesar-besarkan masalah yang berkaitan dengan ekspor gandum Ukraina menjadi "bencana global".
Menurut Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa, Ukraina adalah pengekspor gandum terbesar kelima di dunia, dengan pangsa pasar global 10% dalam beberapa tahun terakhir.
Kampanye militer Rusia di Ukraina telah memicu lonjakan harga biji-bijian, minyak goreng, bahan bakar dan pupuk.