• Oase

Ksatria Pengejar Syahid, Az-Zubair bin Al-`Awwam Radhiyallahu`Anhu

Rizki Ramadhani | Rabu, 08/06/2022 10:28 WIB
Ksatria Pengejar Syahid, Az-Zubair bin Al-`Awwam Radhiyallahu`Anhu Ilustrasi (foto: kalam.sindonews)

JAKARTA - Mempelajari sifat dan karakteristik para sahabat Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassalam dapat dijadikan suri tauladan untuk membentuk karakter sesuai dengan Al-Qur’an. Salah satunya  adalah Ksatria pengejar syahid, Az-Zubair bin Al-‘Awwam Radhiyallahu ‘Anhu, teman setia (hawari) Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam.

Nasabnya adalah Zubair bin Awwam bin Khuwailid bin Asad bin Abdul Uzza bin Qushay bin Kilab al-Qurasyi al-Asadi. Zubair merupakan keponakan dari istri Rasulullah, ummul mukminin Khadijah رضي الله عنه, karena ayahnya saudara ibunda Khadijah رضي الله عنه . Adapun ibunya adalah bibi Rasulullah ﷺ, Shafiyyah binti Abdul Muthalib.

Beliau lahir di Mekah 28 tahun sebelum hijrah, bertepatan 594 M. Kerabat dekat Rasulullah ﷺ ini termasuk orang yang awal berislam dengan urutan keenam saat masih kecil melalui perantara Abu Bakar ash-Shiddiq رضي الله عنه .

Keislamannya menimbulkan kemarahan orang-orang kafir Quraisy, termasuk pamannya, Naufal bin Khuwailid yang dijuluki Singa Quraisy, menyiksa Zubair hingga hampir meninggal dunia.

Keistimewaan Zubair yang lainnya adalah ia turut serta dalam hijrah ke Habasyah lalu menikah dengan Asma binti Abu Bakar رضي الله عنه, kemudian hijrah ke Madinah dan mendapat anugerah putra pertama yang diberi nama Abdullah dan menyusul putra kedua Mush’ab. Kunyahnya adalah Abu Abdullah, Hawari (teman setia) Rasulullah ﷺ.

Zubair رضي الله عنه merupakan orang pertama yang menghunuskan pedangnya di jalan Allah ﷻ. Kiprahnya dalam setiap peperangan sangat mengagumkan dan beliau termasuk ksatria yang mengejar syahid.

Kemuliaan berikutnya, sebagai hawari (teman setia) Rasulullah ﷺ. Juga termasuk kemuliaannya adalah malaikat Jibril tampil dengan fisik Zubair bin Awwam untuk membantu kaum muslimin di Perang Badar

Kemuliaan selanjutnya, Zubair bin Awwam رضي الله عنه termasuk 10 orang yang dijamin masuk surga. Bentuk pengakuan terhadap keilmuan dan kematangannya dengan ditetapkan sebagai salah seorang dari enam ahli syura.

Zubair رضي الله عنه termasuk orang kaya dan dermawan. Beliau sering bershadaqah hingga seluruh hartanya telah dibagikan kepada orang-orang yang membutuhkan.

Di masa khalifah Ali terjadi perseteruan menuntut penegakkan hukum terhadap para pembunuh Utsman bin Affan رضي الله عنه .

Zubair yang akhirnya menyadari adanya fitnah, berusaha untuk menjauh dari kancah peperangan setelah diingatkan Ali bin Abi Thalib رضي الله عنه.

Setelah pergi dari perang fitnah itu, Hawari ﷺ ini syahid karena dibunuh saat sedang salat oleh penghianat yang bernama Amr bin Jurmuz pada bulan Rabiul Awal tahun 36 H bertepatan 656 M dalam usia 66 atau 67 tahun.

Ali رضي الله عنه menyalatkan dan menguburkan para syuhada tersebut setelah perang Jamal berakhir. Jasad Zubair dikuburkan berdampingan dengan jasad Thalhah sehingga mereka selalu saling berdampingan ketika di dunia, di dalam kubur, bahkan kelak keduanya pun akan menjadi tetangga Rasulullah ﷺ di dalam surga.

Semoga kaum muslim diberikan keteguhan hati agar dapat senantiasa bermanfaat untuk agama ini sebagaimana perjuangan dan pengorbanan dalam harta, jiwa dan raga dari Ksatria pengejar syahid, Zubair bin Al-‘Awwam رضي الله عنه, Hawari Rasulullah ﷺ. (Kontributor : Dicky Dewata)