JAKARTA - Pemerintah akan mulai membuka masa penawaran Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR011 pada Rabu pekan depan, 25 Mei sampai 16 Juni 2022.

Melalui Kementerian Keuangan, pemerintah menetapkan nilai per unit sekaligus minimum pemesanan SBR011 sebesar Rp1 juta.

Besaran minimum pemesanan SBR011 tersebut, sama seperti seperti SBR010 yang ditawarkan pada 21 Juni hingga 15 Juli 2021. Lalu bagaimana dengan batas maksimum pembelian SBR011?

Seperti dikutip dari bareksa.com, materi Kick Off Meeting SBR011 yang diterbitkan Kementerian Keuangan menyebutkan batas maksimal pembelian SBR011 bagi setiap investor adalah Rp2 miliar, atau 2.000 unit.

Besaran batas maksimum tersebut, lebih kecil Rp1 miliar dibandingkan SBR010 yang senilai Rp3 miliar.

Apa alasan batas maksimal pembelian SBR011 ditetapkan Rp2 miliar?

"Seperti halnya ORI021 yang diterbitkan awal tahun 2022, batas maksimum pembelian diturunkan jadi Rp2 miliar, untuk memberikan kesempatan lebih besar bagi investor kecil," kata Direktur Surat Utang Negara (SUN) Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Deni Ridwan kepada Bareksa, Rabu malam (18/5/2022).

Kupon SBR011

Sementara itu untuk besaran kupon SBR011, akan diumumkan pada 23 Mei 2022.

Sebagai informasi, fitur kupon SBR011 ialah floating with floor (mengambang dengan batas minimum).

Artinya, imbal hasil SBR011 bisa naik mengikuti kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia, namun tidak bisa turun dari batas minimal saat kupon ditetapkan.

Menggunakan acuan suku bunga BI ditambah selisih (spread), kupon SBR biasanya lebih menarik dibandingkan bunga deposito bank.

SBR011 berbentuk tanpa warkat (scripless) dan tidak dapat diperdagangkan akan jatuh tempo pada 10 Juni 2024.

SBR011 adalah satu dari enam seri SBN Ritel yang diterbitkan pemerintah di 2022 (*)