• Oase

Raih Keberkahan Lailatul Qadar dengan Berbagai Amalan Ini

Rizki Ramadhani | Jum'at, 22/04/2022 11:53 WIB
Raih Keberkahan Lailatul Qadar dengan Berbagai Amalan Ini Ilustrasi Itikaf di masjid (foto:saudinesia)

JAKARTA - Umat muslim bersemangat untuk mendapatkan keistimewaan yang diberikan Allah SWT pada fase 10 hari terakhir bulan Ramadan, terutama saat Lailatul Qadar. Lailatul Qadar merupakan malam paling utama dibanding malam-malam lainnya dan keutamaannya lebih baik dari seribu bulan.

Rasulullah Salallahu ‘Alaihi Wa Sallam ‘Alaihis Salam sangat bersungguh-sungguh pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan melebihi kesungguhan beliau di waktu yang lainnya salah satunya dengan melakukan iktikaf di masjid, memaksimalkan ibadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta`ala.

Lailatul Qadar merupakan anugerah yang tidak ternilai bagi umat Islam. Dalam malam kemuliaan ini, Allah Subhanahu Wa Ta`ala melimpahkan banyak berkah dan pahala yang besar bagi umatnya yang mau melakukan ibadah. Merupakan nikmat yang perlu disyukuri pula bisa menambah dan meningkatkan ibadah di malam kemuliaan tersebut.

Pada malam Qadar, Allah Ta`ala membuka lebar pintu ampunan-Nya, sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiyallahu `anhu, “Siapa yang mengerjakan ibadah pada malam qadar dengan iman dan ikhlas, maka diampuni dosanya yang telah lalu. ….” (HR. al-Bukhari dan Muslim).

Beberapa amalan yang dapat dilakukan seorang muslim untuk mendapat keberkahan lailatul qadar, diantaranya :

Iktikaf.

Iktikaf adalah berhenti (berdiam) di dalam masjid pada waktu dan syarat-syarat tertentu dengan niat untuk lebih mendekatkan diri melalui serangkaian ibadah yang dilakukan hanya untuk Allah Ta`ala.

Membaca Al-Qur’an

Membaca Al-Qur’an disertai dengan meresapi arti dan makna dari setiap ayat yang dibaca, bisa mendatangkan kekhusyukan.

Memperbanyak Dzikir

Berdzikir dengan memperbanyak bacaan tasbih (subhanallah), tahlil (laa ilaha illallah), tahmid (alhamdulillah) dan dzikir lainnya.

Memperbanyak Doa

Perbanyak doa di sepertiga terakhir bulan Ramadan sebagai wujud penghambaan diri kepada Zat Yang Maha Kuasa. Seperti doa yang diajarkan Rasulullah kepada Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu `anha, yaitu :

Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu anna”. Artinya, “(Ya Allah, sesungguhnya Engkau maha pemaaf mencintai kemaafan, maka maafkanlah aku).” (HR. Ibnu Majah).

Menunaikan Salat Malam

Saat bangun di tengah malam atau menjelang sahur dapat melakukan salat malam seperti tahajud.

Perbanyak Taubat dan Istighfar

Manusia tidak luput dari kesalahan dan dosa, maka sudah seharusnya memperbanyak taubat untuk membersihkan diri.

Wanita Haid (menstruasi), sedang nifas, musafir dan orang yang tidur (namun hatinya dalam keadaan berdzikir)pun tetap bisa menghidupkan malam kemuliaan tersebut. Namun, karena wanita haid dan nifas tidak boleh melaksanakan salat ketika kondisi seperti itu, maka mukminah tersebut bisa melakukan amalan ketaatan lainnya, diantaranya memperbanyak berdzikir, istighfar dan berdoa.

Semoga Allah SWT memberikan taufik dan hidayah agar mampu istiqomah dalam beribadah di penghujung 10 hari Ramadan ini. (Kontributor : Dicky Dewata)

FOLLOW US